Mohon tunggu...
Khaidir Asmuni
Khaidir Asmuni Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Alumnus filsafat UGM

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Metaverse di 2024, Akankah Jadi Pertarungan Avatar Para Politisi?

19 Desember 2021   04:39 Diperbarui: 26 Desember 2021   22:30 2056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Avatar para politisi Indonesia. (ilustrasi pribadi)

Avatar Pintar

Metaverse menawarkan Avatar yaitu bentuk virtual kita di ruang tiga dimensi. Avatar seorang politisi ataupun capres dapat melakukan pertemuan-pertemuan dengan masyarakat dengan cara yang sangat efektif cepat efisien serta terhindar dari sorotan protokol kesehatan.

Dengan pertemuan virtual tiga dimensi dengan masyarakat tersebut politisi bisa menjangkau seluruh Indonesia. Tidak bergantung pada hujan panas atau cuaca buruk ketika pesawat harus menuju lokasi acara.

Bukan hanya itu. Dengan kecanggihan teknologi artificial intelligence (AI) maka Avatar yang diciptakan bisa dibuat pintar, dengan cara memasukkan berbagai pengetahuan atau data ke Avatar tersebut.

Avatar dinilai mampu melakukan komunikasi politik melalui berbagai program acara, tayangan iklan, atau pun postingan melalui media sosial. Komunikasi politik ini tentunya dirumuskan untuk mempengaruhi sikap pemilih.

Jika diperhatikan tampilan lain para politisi di media sosial memang kelihatan ada upaya yang tinggi untuk merebut simpati masyarakat. Terutama kalangan milenial.

Ketika Airlangga Hartarto muncul dengan sebutan Paman AHA dan kemudian dia terlihat sedang latihan Kungfu Wing Chun tampak menggoda para milenial untuk mengenal lebih jauh tentang Airlangga Hartarto.

Hal yang sama juga bisa disaksikan ketika Prabowo Subianto dengan menggunakan topi Cow Boy. Termasuk Ganjar Pranowo dengan sepedanya. 

Serta berbagai gambaran lain dari para tokoh nasional yang terlihat di media sosial. Seperti Puan Maharani, Erick Thohir dan tokoh lainnya. Semua itu sebetulnya bisa saja menjadi tampilan avatar. Bisa juga tidak.

Kehadiran Avatar dari politisi ataupun capres adalah sesuatu yang revolusioner. Jika selama ini masyarakat mengenal blusukan untuk pendekatan ke masyarakat, maka avatar bisa dikondisikan melakukan itu. Politisi bisa mengubah cara-cara kampanye lebih modern. Sebab, dia memiliki karakter kedua: Avatar.

Hal ini akan bergantung dari narasi-narasi politik yang dibangun agar relevan dengan masalah-masalah di masyarakat dan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun