Mohon tunggu...
Khafli Muhammad
Khafli Muhammad Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Magister Psikologi Sosial

Arafabye!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kesepian, Pengalaman Umum yang Terabaikan

1 Desember 2022   13:31 Diperbarui: 1 Desember 2022   13:33 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pernakah kamu mengalami perasaan merasakan kesepian secara berlebih? Merasa bahwa tidak ada orang di sekitar yang mau mendengarkan kisah kamu? Bisa jadi kamu sedang mengalami kesepian atau loneliness. Apa itu kesepian? Menurut Peplau & Perlman (1981) kesepian adalah keadaan pertentangan yang dialami ketika terdapat perbedaan antara hubungan interpersonal yang ingin dimiliki seseorang, dan hubungan yang dirasakan saat ini. 

Orang-orang yang yang mengalami gejala kesepian akan mengalami adanya jarak antara apa yang mereka harapkan mengenai hubungan sosialnya dengan realita yang mereka alami. Disisi lain orang-orang yang mengalami kesepian sering kali mengalami kehilangan motivasi. Menurut Fromm-Reichmann (1959) kesepian akan menciptakan perasaan "keputusasaan dan kesia-siaan yang tidak dapat diubah". Demikian pula, Weiss (1973) yang mengklaim bahwa untuk orang yang kesepian, pekerjaannya seperti kehilangan maknanya. 

Lalu apa sih penyebab orang-orang mengalami kesepian? Menurut Peplau & Perlman (1981) setidaknya ada 4 penyebab utama seseorang mengalami kesepian yakni, perubahan dalam hubungan sosial yang dikehendaki dan tidak dikendaki, kualitas dan kuantitas kontak sosial hingga faktor personal. Perubahan sosial yang tidak dikehendaki meliputi perpisahan yang tidak dikehendaki, perpisahan secara fisik hingga perubahan status yang terjadi secara tiba-tiba. 

Lalu yang kedua adalah perubahan hubungan sosial yang dikehendaki seperti perubahan situasi dalam hubungan sosial seseorang, berkembangnya seseorang sehingga harus saling terpisah hingga berubahnya ekspektasi seseorang dalam hubungan sosial. Lalu terdapat kuantitas dalam kontak sosial yang berkaitan dengan seberapa banyak relasi yang dipunyai seseorang dan kualitas dalam kontak sosialnya. Dan yang terakhir adalah faktor personal seperti rasa malu, self esteem dan keterampilan sosial yang dimiliki seseorang.

Terus apa sih dampak kesehatan yang muncul bagi seseorang yang mengalami kesepian? Dan mengapa sekarang kita harus aware akan hal itu? Dalam Jurnal Meta-Analysis yang dilakukan oleh CM Masi, dkk(2011) terdapat menjabarkan berbagai masalah kesehatan yang ditimbulkan oleh kesepian. Masi mencoba mengumpulkan hasil penelitian mengenai kesepian dari 1970 hingga 2009. 

Jurnal Meta-Analysis dapat menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kesepian, kesehatan fisik dan mental. Mereka yang mengalami kesepian akut beresiko lebih tinggi mengalami resistensi pembuluh darah di usia dewasa muda, mengalami peningkatan tekanan darah sistolik pada orang dewasa yang lebih tua, lalu mengalami kurang tidur akut, hingga menurunnya imunitas. Selain itu, analisis longitudinal mengungkapkan bahwa orang dewasa yang kesepian lebih cenderung memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskular, termasuk kelebihan berat badan, tekanan darah tinggi, kolesterol total tinggi, kolesterol lipoprotein densitas tinggi rendah, hemoglobin terglikasi tinggi, dan maksimum rendah.

Lalu bagaimana sih cara menanggulang kesepian yang kita alami? Secara garis besar terdapat empat cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kesepian yakni,

  • Meningkatkan keterampilan sosial, kamu yang sedang mengalami kesepian dapat mencoba untuk meningkatkan keterampilan sosial. Mulai dengan cara yang sederhana seperti kembali menyapa teman-teman kamu dan mengajaknya berbincang sesering mungkin. Secara tidak langsung kamu akan belajar untuk berinteraksi lebih baik dan mendapat ikatan yang baru.
  • Meningkatkan dukungan sosial, mungkin saja orang-orang yang kamu temui sudah membosankan karena aktivitas dan kebiasaan yang itu-itu saja, kamu bisa mengajak teman-teman kamu untuk mencoba aktivitas baru yang menyenangkan.
  • Meningkatkan kesempatan untuk interaksi sosial, mulailah terbuka dengan peluang kamu untuk bertemu orang baru, dan belajar menerima orang yang mengajak kamu berbincang. Bangun kepercayaan diri yang lebih baik untuk berinteraksi dengan lingkungan sosial agar mereka juga dapat mengisi kesepianmu.
  • Mengatasi kognisi sosial yang maladaptif, salah satu faktor yang dominan dari kesepian adalah adanya kesalahan dalam kognisi sosial. Mereka yang kesepian sering kali menganggap bahwa orang lain buruk dan mengancam sehingga merasa enggan untuk bersosialiasi. Pemikiran yang seperti ini yang harus secara perlahan dirubah. Dunia adalah apa yang kamu persepsikan, apabila kamu mempersepsikan dunia jahat maka ia akan jahat, begitu juga sebaliknya. Dengan hal itu semoga kamu lekas melewati kesepianmu. Salam sehat!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun