Mohon tunggu...
Khafid Bustomi
Khafid Bustomi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hahaha

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mahasiswa UNNES GIAT 3 Desa Plumbungan, Kramat, Tegal Melakukan Penyuluhan Program PHBS

5 Desember 2022   20:32 Diperbarui: 18 Desember 2022   10:53 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa SD N 1 Plumbungan sedang melakukan praktik cuci tangan pakai sabun (CTPS) yang didampingi langsung oleh mahasiswa UNNES GIAT Desa Plumbungan

Usia sekolah dasar merupakan usia yang saat yang ideal untuk melatih kemampuan motorik seorang anak, termasuk diantaranya menggosok gigi. Kebiasaan menggosok gigi yang diperkenalkan sejak dini, akan mengarahkan anak pada penerapan kebiasaan menggosok gigi di kemudian hari. Kebiasaan menggosok gigi yang baik akan berpengaruh terhadap perkembangan kesehatan gigi pada usia dewasa nanti.

Menggosok gigi yang yang benar dilakukan setelah makan pagi dan sebelum tidur malam, dengan lamanya menggosok gigi minimal dua menit. Menggosok gigi setelah makan di pagi hari bertujuan untuk membersihkan sisa sisa makanan yang menempel setelah makan dan sebelum tidur bertujuan untuk membersihkan sisa sisa makanan setelah makan malam. 

Menanamkan kebiasaan menggosok gigi pada malam hari sebelum tidur diterapkan dirumah dengan pendampingan orang tua dimana kebiasaan menggosok gigi pada anak 96 % diperkenalkan oleh ibu. Mahasiswa UNNES GIAT 3 mengedukasi tentang pentingnya menggosok gigi kepada siswa-siswi SDN 01 Plumbungan dengan tujuan memberikan pengetahuan mengenai pentingnya menggosok gigi untuk kesehatan mulut dan gigi.

Selain mengadakan sosialisasi menggosok gigi, mahasiswa UNNES GIAT 3 juga memberikan edukasi kepada siswa-siswi SDN 01 Plumbungan mengenai pentingnya mencuci tangan menggunakan sabun. Tangan merupakan pusat kuman penyakit, mulai saat bersalaman, memegang pintu kamar kecil, menyentuh benda yang mengandung kuman, sehabis Buang Air Kecil (BAK) atau Buang Air Besar (BAB) serta menyentuh segala sesuatu yang banyak disentuh orang seperti memegang uang, dan sebagainya. Tangan yang kelihatan bersih belum cukup untuk mencegah dari penyakit infeksi.

Cuci tangan dengan air saja tidak cukup untuk melindungi seseorang dari kuman penyakit yang menempel di tangan. Penggunaan sabun saat mencuci tangan penting untuk menghilangkan kuman yang tidak tampak, minyak, lemak dan kotoran di permukaan kulit. Sehingga dengan bau wangi dan perasaan segar setelah mencuci tangan dengan sabun tidak dapat jika hanya menggunakan air saja. Selain berfungsi sebagai tempat pembelajaran, sekolah juga dapat menjadi tempat ancaman penularan penyakit jika tidak dikelola dengan baik. Untuk memberikan pemahaman lebih kepada siswa-siswi SDN 01 Plumbungan, kami mahasiswa UNNES GIAT 3 melakukan kegiatan sosialisasi cuci tangan. 

Dengan memberikan edukasi tersebut, diharapakan bagi siswa-siswi SDN 01 Plumbungan agar dapat menjaga kebersihan tangan baik sebelum makan, sebelum berjabat tangan dan sebelum beraktivitas. Hal tersebut dikarenakan, kita masih ada dalam masa peralihan dari Covid-19 atau new normal yang mewajibkan untuk memakai masker dan mencuci tangan.


PENUTUP

Pelaksanaan Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang masih rendah dapat berakibat pada kualitas lingkungan sekolah yang rendah dan masih tingginya angka penyakit yang menyerang anak usia sekolah, Memperkenalkan dunia kesehatan pada anak-anak di sekolah, seyogyanya tidak terlalu susah karena pada umumnya tiap sekolah sudah memiliki Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan praktek pelaksanaan PHBS dapat dilaksanakan melalui wahana tersebut, sehingga peningkatan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik dapat ditanamkan sedini mungkin. 

Mahasiswa UNNES Giat 3 Desa Plumbungan melakukan kegiatan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat melalui kegiatan cuci tangan dan gosok gigi. Pembentukan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut sebaiknya dilakukan sejak usia dini, dimana masa yang paling tepat untuk menanamkan nilai nilai guna membentuk perilaku positif adalah masa usia sekolah. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) merupakan perilaku yang telah terbukti secara ilmiah dapat mencegah penyebaran penyakit menular seperti diare, infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) dan flu burung, bahkan disarankan untuk mencegah penularan influenza.

DAFTAR PUSTAKA

Julianti, R., Nasirun, M., & Wembrayarli, W. (2018). Pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di lingkungan sekolah. Jurnal Ilmiah Potensia, 3(2), 76-82.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun