Mohon tunggu...
Khadijah Azzahra
Khadijah Azzahra Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Fethetmeden önce asla pes etme 🌻

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memori pada Manusia

22 Oktober 2020   05:22 Diperbarui: 22 Oktober 2020   09:28 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 "Memori adalah kemampuan seseorang untuk menyimpan informasi atau masa lalu, sehingga dapat digunakan lagi dimasa yang akan datang."

Memori ada pada setiap orang, tanpa memori manusia takkan mampu untuk mengingat dan tak mampu melakukankan hal-hal lainnya. Fungsi memori adalah sebagai penerima informasi, menyaring informasi, mengingat kembali informasi yang telah terekam di fikiran. 

Memori sensoris, penyimpan informasi paling besar di antara yang lain, tapi memori ini sangat cepat berlangsung nya dan sebagai pemancing ingatan yang kecil dan ini sangat penting dalam hidup kita. 

Ketika berusia 4 tahun seseorang sudah mampu mengingat sesuatu, disini lah di mulainya memori berfungsi. 

Memori Jangka pendek, penyimpanan informasi yang sangat terbatas. Dan memori ini sangat cepat berlangsung, mudah terekam fikiran dan mudah untuk di ceritakan kembali. 

Pada usia 4 tahun juga lah seseorang mudah untuk menangkap informasi dan mudah lupa. 

Memori Jangka Panjang, penyimpanan informasi yang sangat luar biasa. Memori ini adalah memori yang paling kuat di antara yang lainnya. Memori ini bisa mengingat kembali ingatan yang sudah lama berlalu. 

Pada usia dewasa ingatan seseorang lebih mudah menangkap informasi dan susah untuk melupakan memori yang telah di jalani. 

Lupa, proses lupa disebabkan karena informasi yang satu terganggu dengan informasi yang lain maka terjadilah lupa. Lupa juga di sebabkan karena tidak diulangnya informasi-informasi yang dulu. Lupa juga di sebabkan karena adanya kekecewaan terhadap menyakiti memori seseorang. 

 Dan ketika usia semakin dewasa, lupa adalah hal yang tidak bisa di hindari, karena lupa adalah hal yang wajar dan sudah ada fasenya. 

I have a lot of great memories, but I can't imagine anything more exciting than the life I have now." 

~Rob Lowe~

Maka dari itu, untuk menghasilkan memori yang baik, harus di didik dengan yang terbaik. 

Pendidikan kepada AUD sangat berbeda dengan cara belajar sekolah anak SD maupun sekolah atasan lainnya. Pengajar PAUD lebih mengedepankan rasa dan logika, pada fase ini kesabaran sangat diuji. Kesabaran dalam mengajar maupun mengurus tingkah laku mereka, maka rasa sangat berperan dalam menghadapi keadaan ini.

Perlakuan kasar sangat dilarang, dampak dari perlakuan kasar ini sangat berpengaruh kepada anak dapat membekas dalam ingatannya dan menjadi trauma. Pengajar harus mampu menjadi tenaga didik yang mampu mengendalikan anak-anak,pengajar harus memiliki cara mentrasnfer ilmu dengan kreatif teruma pada PAUD.

Kreatif sangat ditekan kan dalam media pembelajaran, apabila tenaga didik gagal mendidik dengan baik maka dampaknya sangat fatal. Pada masa PAUD inilah awal di mulainya pendidikan, seratus persen pendidikan pada PAUD sangat mencetak diri sang anak sampai ia besar dan beranjak dewasa.

Jika mereka diajarkan dengan baikmereka akan tercetak dengan pengaruh yang baik sampai mereka besar akan menjadi baik. Berikan pendidikan terbaik untuk mereka,bukan hanya menanamkan pendidikan dunia saja pendidikan akhirat juga sangat ditekankan.

Mengajari mereka dari pelajaran yang ringan seperti kewajiban mengerjakan ajaran yang Allah suruh dan menjauhi larangannya, ketika kita menanamkan ini kepada anak ia tidak akan sepele dan acuh tak acuh terhadap ajaran agama.

Ajaran agama sangat penting karena itu adalah pondasi seorang muslim, jika tidak menanamkannya dari sekarang pemahaman religinya sangat minim sehingga bisa saja ketika ia besar ajaran agama tidak akan ia laksanakan. Ketika religi seseorang minim hal negatif akan sangat mudah mempengaruhinya, seperti meninggalkan shalat, berkata kasar bahkan melawan orangtua.

Pendidikan agama dimulai dari sekarang, ketika kita menanamkannya dari sekarang sang anak akan tercetak baik sampai ia besar kelak. Tidak akan melalaikan ajaran Allah sedikit pun karena kita telah menanamkan bahwa perintah Allah bernilai berdosa ketika tidak dikerjakan. Maka ia akan susah terpengaruh dengan pergaulan buruk di sekitarnya, kita harus menjaga mereka dari sekarang karena merekalah yang akan menjadi generasi bangsa.

Pendidikan agama sudah tertanamkan maka kita akan melanjutkan dengan pendidikan umum yang berupa belajar membaca, mandiri dan sosial. Pendidikan ini sangat penting untuk menyeimbangkannya dengan ilmu akhirat, kita hidup di dunia ini tidak hanya membutuhkan ilmu umum saja tetapi ilmu akhirat juga harus ada agar dia seimbang, jika hanya mengajarkan ilmu dunia saja kepada anak hanya akan menumbuhkan fikiran dunianya saja.

Kitalah yang akan menyeimbangkan pendidikan itu kepada anak. Pendidikan yang kita ajarkan adalah membaca,ajarilah anak-anak dengan perlahan berikan pendidikan yang unik seperti mengenalkan huruf dengan memberikan objek dan membuatnya dalam bentuk bercerita atau berdongeng.

Dengan metode ini memberikan sang anak untuk semangat belajar dan akan mudah untuk memahami materi yang kita sampaikan, hindari mereka dari metode pembelajaran yang menjenuhkan, jika mereka bosan ajaklah mereka mencari suasana yang baru.

Ketika mereka sudah mendapatkan kenyamanan yang menghilangkan jenuh mereka, berikan mereka pembelajaran keberanian seperti memberikan keberanian berbicara, ini adalah bentuk kemandirian dan percaya dirinya. Ketika dia sudah mandiri dia tidak akan sungkan bercerita dan bergaul dengan guru dan temannya.

Percaya diri yang akan menumbuhkan jiwa sosialnya. Jiwa sosial sang anak telah tumbuh, dia tidak akan sungkan dan mudah bergaul dengan temannya. Jiwa sosialnya ini akan tumbuh dan menjadikannya anak yang aktif, aktif dalam bergaul maupun belajar.

Anak ini bisa saja menjadi contoh bagi teman-temannya yang bersifat pemalu, bisa saja ini sebagai pemancing tumbuhnya sifat percayadiri dan sosial temannya. 

"Memories are the key not to the past, but to the future." 

~Corrie ten Boom~

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun