Mohon tunggu...
Kezia Lorenza D
Kezia Lorenza D Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

saya adalah pelajar yang ingin belajar, saya sangat senang sekali dengan seni yaitu musik. Mimpi akan jadi kenyataan jika kita punya keberanian.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perundungan Siswa di Sekolah

15 November 2023   11:48 Diperbarui: 15 November 2023   12:06 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang mempunyai tanggung jawab dalam membentuk siswa menjadi pribadi yang bertaqwa kepada Tuhan, mandiri, dan berkarakter Pancasila. Sekolah seharusnya menjadi tempat yang nyaman bagi siswanya. Namun, ada aksi yang tidak terpuji di kalangan pelajar yang kian memarak.

Akhir-akhir ini berita kasus bullying di Indonesia kembali muncul. Masyarakat begitu kaget ketika melihat beredarnya video, aksi perundunga anak sekolah menegah pertama di Cilacap, Jawa tengah yang mengalami perundungan atau bullying dari teman-temannya.

Seorang siswa SMP Cilacap, berinisial FF mengalami patah tulang di bagian rusuk diduga mengalami perundungan oleh teman--temannya, lantaran pelaku kesal karena korban mengaku sebagai bagian dari anggota gengnya.

Kasus perundungan di sekolahpun kian bertambah, seperti kasus perundungan pelajar inisial YA di Al Ma'shum, Kisaran, Asahan, Sumatera Utara. Korban dikeroyok enam teman sekelasnya sendiri, hal tersebut beredar dengan adanya video aksi pengeroyokan, bahkan sekolah diduga menutupi hal tersebut karena sudah dilakukan berulang kali aksi perundungan terhadap korban. Akibatnya korban mengalami trauma.

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengatakan bahwa kasus bullying di sekolah menduduki peringkat teratas pengaduan masyarakat ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) di sektor pendidikan. Dari 2011 sampai Agustus 2014, KPAI mencatat 369 pengaduan terkait masalah tersebut. Jumlah tersebut sekitar 25 persen dari total pengaduan di bidang pendidikan sebanyak 1.480 kasus. Bullying yang disebut KPAI sebagai bentuk kekerasan di sekolah mengalahkan tawuran pelajar, diskriminasi pendidikan, ataupun aduan pungutan liar. KPAI mengklasifikasikan aduan kekerasan anak berdasarkan bidang, selain pendidikan, ada sembilan sektor lainnya termasuk pornografi, kesehatan, dan eksploitasi anak. Total dari 2011 sampai Agustus 2014 mencapai 12.790 aduan. (Nunuk Sulisrudatin, 2015)

Kekerasan yang sering terjadi di sekolah memberikan dampak kerugian bagi siswa - siswi ataupun sekolah. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran, mengancam nyawa dan juga psikis siswa. Lalu bagaimana sekolah mengatasinya? Sekolah seharusnya membentuk siswa agar terjadi perubahan di dalam diri mereka, menerapkan pembelajaran nilai moral, keagamaan, agar mereka menggangap diri mereka sebagai generasi penerus bangsa yang berkarakter Pancasila.

Banyak siswa yang kurang memahami apa itu bullying, mereka kebanyakan menganggap bahwa hal tersebut hanya lelucon. Dengan mengajarkan materi tentang bullying kepada siswa, dapat menyadarkan mereka mengetahui apa itu bullying, bentuk, dan dampak bagi pembully dan juga korban bullying.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun