Mohon tunggu...
Keysha Aurelia
Keysha Aurelia Mohon Tunggu... mahasiswa

Setiap langkah kecil hari ini adalah fondasi yang kuat untuk impian esok hari.

Selanjutnya

Tutup

Atletik

Tour de En Tete 2025: Melintasi Keindahan Alam dan Budaya Lahan Kering Nusa Tenggara Timur

9 Oktober 2025   20:13 Diperbarui: 9 Oktober 2025   20:18 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ajang balap sepeda internasional Tour de En Tete 2025 telah sukses mengukir cerita yang lebih dari sekedar lomba olahraga. Dengan rute melintasi tiga pulau utama NTT yaitu Timor, Sumba, dan Flores. Selama 12 Hari dan menempuh jarak sekitar 1.500-1541 kilometer, acara ini tidak hanya menampilkan pesona alam dan keindahan geografis Nusa Tenggara Timur, tetapi juga menelusuri jejak budaya masyarakat lahan kering yang kaya akan tradisi dan nilai-nilai leluhur.

Tour de En Tete membawa peserta dan penonton untuk memperkenalkan keberagaman budaya di wilayah lahan kering. Lahan kering sendiri sering kali disalahartikan sebagai Kawasan tandus, yang ternyata menjadi ladang subur bagi tradisi turun-temurun. Melalui tur ini, peserta diajak menjelajahi keindahan alam serta wilayah lahan kering yang memiliki kekayaan budaya yang unik-unik. Selain itu juga, kegiatan ini meningkatkan kesadaran akan perlunya menjaga tradisi serta kearifan lokal dalam pengelolaan lahan kering agar tetap lestari.

Tour de En Tete juga menunjukan bahwa melalui olahraga dan pariwisata berkelanjutan, warisan budaya dan kelestarian alam dapat berjalan beriringan, serta memberikan nilai tambah untuk ekonomi sekaligus menjaga akar tradisi dan kelestarian lingkungan.

sumber:instagram @tourdeentete
sumber:instagram @tourdeentete

Tour de En Tete 2025 membuka mata dunia akan kekayaan dan potensi Nusa Tenggara Timur yang belum banyak dikenal dunia serta menunjukan bahwa lahan kering bukan lagi sekedar ruang gersang, tetapi taman penuh kehidupan dan cerita budaya yang berharga.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Atletik Selengkapnya
Lihat Atletik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun