Mohon tunggu...
Kevin Zefanya Setlight
Kevin Zefanya Setlight Mohon Tunggu... -

Mahasiswa jurusan ilmu komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Fenomena EDM, Perkembangan Teknologi atau Kemunduran Seni Bermusik?

23 April 2018   13:22 Diperbarui: 23 April 2018   13:31 2187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Skrillex, Zedd, dan Gnash. Ada yang tahu nama-nama itu?

Ketiga nama tersebut adalah musisi era modern. Bagi mayoritas anak muda jaman now tentu nama-nama tersebut tak asing di telinga mereka. Jenis musik yang mereka miliki adalah musik yang banyak dicari dan disukai oleh anak-anak muda. Dan music itu bernama Electronic Dance Music, atau disingkat EDM.

Sungguh, selera musik jaman sekarang telah bergeser ke EDM ini. Saat ini sudah banyak musisi EDM. Di Indonesia ada nama-nama seperti Angger Dimas, Soundwave, dan GAC.

EDM adalah sebuah terobosan baru di mana seseorang dapat menciptakan karya dan membuat musik dengan menggunakan software loop pada laptop atau gadget. Artinya, penggunakan alat musik konvensional tak lagi mutlak diperlukan dalam bermusik. Lalu bagaimana dengan alat musik tradisional seperti angklung dan kecapi? Tentu saja alat musik tersebut masih dimainkan oleh penggunanya. Namun karya yang muncul dari alat musik tradisional sudah jarang muncul ke permukaan. Semuanya seakan termakan oleh gelombang revolusi bernama EDM.

Untuk bertahan di industri musik modern ini, mungkin para musisi harus mengkontaminasi karya mereka dengan sesuatu yang baru bernama EDM ini. Alat musik konvensional perlahan mulai ditinggalkan. Banyak musisi yang akhirnya melibatkan EDM dalam karya mereka. Mungkin saja beberapa musisi sekarang ini "terpaksa" menggunakan EDM walau itu berlawanan dengan prinsip bermusik mereka. Melalui EDM mereka dapat bertahan di kancah industri musik walau tak menampilkan jati diri mereka sesungguhnya. Musisi seperti itu mungkin saja ada. Miris? Bisa jadi.

Tapi mau bagaimana lagi? Itulah selera pasar saat ini. Musisi harusnya bisa mengikuti perkembangan zaman. Kalau musisi tak bisa menciptakan trend, maka ikuti trend yang ada saja dulu.

Salah satu musisi yang bisa bertahan seiring perkembangan zaman adalah Maroon 5. Dibentuk tahun 1997 dengan nama awal Kara's Flowers, Maroon 5 masih menunjukkan tajinya dalam bermusik dan memikat anak-anak muda dengan berbagai single yang mereka keluarkan. Kenapa bisa begitu? Karena Maroon 5 mengembangkan materi musiknya sesuai selera musik di tiap era sehingga mereka selalu bisa menyajikan musik yang diinginkan anak-anak muda.

Tahun 1997, genre alternative-rock begitu terasa pada lagu mereka berjudul "Soap Disco". Di akhir milenial itu memang EDM belum mewabah seperti saat ini. Pergantian era masih bisa diikuti oleh Maroon 5. Hits seperti "This Love" dan "She Will Be Loved" di pertengahan tahun 2000an membuat band asal California ini makin digemari anak-anak muda saat itu.

Maroon 5 makin menunjukkan kalau mereka bisa bertahan seiring perubahan selera musik anak muda. Di 2011, Maroon 5 mengeluarkan lagu "Moves Like Jagger". EDM terasa kental dengan nuansa disko yang membuat pendengarnya dapat bergoyang seperti Mick Jagger, vokalis Rolling Stone yang doyan jingkrak-jingkrak dan nggak bisa diam saat perform. Di awal 2018 ini lagu mereka berjudul "Wait" juga tengah hits. Mendengar lagu ini, kita akan tahu bahwa materi musiknya menggunakan EDM.

Maroon 5 tentu adalah sebuah band besar yang sampai saat ini dicintai oleh banyak orang. Penggunaan EDM dalam materi musik mereka berperan dalam mempertahankan eksistensi mereka di dunia musik.  Banyaknya penggunaan EDM oleh Maroon 5 mungkin saja membuat kita berpikir, kira-kira personil Maroon 5 selain Adam Levine saat perform ngapain aja ya?

Lalu bagaimana dengan band yang tak begitu menggunakan EDM dalam bermusik. Muse misalnya. Rock Band asal Inggris ini sudah mempunyai fanbase yang besar. Namun nama Muse kini sudah jarang terlihat di daftar The Hot 100 Billboard Chart. Mereka seakan kalah tenar oleh musisi EDM seperti Marshmello, Alan Walker, hingga The Chainsmokers.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun