Mohon tunggu...
Kevin Febrillian
Kevin Febrillian Mohon Tunggu... Mahasiswa - non-super human

penulis amatir tanpa talenta, hanya mengungkapkan apa yang dirasa dengan ilmu seadanya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Transformasi Sidoarjo Menuju Kota Urban

11 Januari 2022   12:38 Diperbarui: 11 Januari 2022   21:00 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sidoarjo yang merupakan salah satu tetangga dekat dari Kota Surabaya yang merupakan salah satu kota metropolitan terbesar di Indonesia perlahan makin berkembang pesat karena mengikuti arus urbanisasi yang tidak bisa dihindari. Sidoarjo berperan sangat besar dalam sektor industri pabrik dan berbagai macam produksi masal. Faktanya Sidoarjo berkontribusi besar dalam perekonomian yang terjadi di Surabaya. jika Surabaya adalah pusat perekonomian dan bisnis maka Sidoarjo adalah pusat industri dan produksi.

itulah mengapa banyak sekali orang dari luar sidoarjo berbondong bondong menuju sidoarjo untuk mecari pekerjaan. seiring berjalannya waktu perkembangan akibat pengaruh dari kota besar (Surabaya) kepada Sidoarjo memaksa kota yang terkenal dengan kemaritimannya ini menjadi daerah yang sangat Urban dan industrial. tentunya hal ini menimbulkan banyak dilema dimana apa yang terjadi ada positif dan negatif nya.

Semakin berkembangnya perekonomian yang terjadi maka lapangan pekerjaan dan kesejahteraan pun akan semakin mudah didapatkan. peluang kerja akan bertambah dan perpindahan penduduk dari luar daerah ke sidoarjo pun sampai saat ini masih dapat terkontrol dengan baik. "Ada 13.613 orang yang pindah ke Sidoarjo yang sudah mengurus administrasi kependudukan tahun 2015 dan tiap tahun terus bertambah" ucap kepala dispendukcapil dalam sebuah wawancara.

melihat kasus diatas maka salah satu efek yang terjadi akibat urbanisasi yang pesat ini adalah terkikisnya budaya yang masyarakat asli Sidoarjo miliki. identitas ini semakin sulit untuk ditemukan apalagi di daerah yang sudah sangat berbasis industri seperti gedangan, waru dan sekitarnya. budaya kemaritiman yang masih sangat kental berada di kecamatan Sedati dimana sebagian besar masyarakatnya masih bergantug pada penghasilan tambak. 

Namun di awal tahun 2021 yang lalu sudah direncanakan sebuah proyek pembangunan yang akan menghubungkan Surabaya langsung dengan Sedati. mengingat Sedati dengan Surabaya sebenarnya berdekatan hanya saja aksesnya tidak ada dan akan segera dilakukan pembangunan. tentunya ini akan menjadi kabar baik untuk perekonomian namun kita bisa memprediksi bahwa budaya masyarakat dan juga ciri khas yang dimiliki bisa saja menghilang nantinya akibat pesatnya perkembangan ekonomi dan juga urbanisasi dimana masyarakat asli daerah mau tidak mau harus menyesuaikan diri.

namun bukan berarti hal hal tersebut tidak bisa diantisipasi. dengan penjagaan identitas yang baik maka akan sangat mungkin budaya masyarakat bisa makin dikenal dan menjadi ikon tersendiri meskipun urbanisasi dan perkembangan ekonomi terjadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun