Mohon tunggu...
Healthy

Alat Pacu Jantung Penyebab Gagal Jantung?

25 November 2017   18:09 Diperbarui: 25 November 2017   18:43 961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Penyebab pertama munculnya gagal jantung adalah gangguan ritme pada jantung. Seperti yang telah kita ketahui, bahwa ritme jantung kita diatur oleh pacemaker kita, maka jika pacemaker kita bermasalah, maka ritme jantung kita juga akan bermasalah. Nah ritme jantung yang bermasalah ini akan mengakibatkan berkurangnya jumlah darah yang mengandung oksigen yang mengalir ke seluruh tubuh jika ritmenya menjadi lambat. Dan hal ini akan memicu munculnya gagal jantung jika dibiarkan terus menerus.

Sementara ritme jantung yang menjadi cepat juga bisa menjadi penyebab gagal jantung apalagi jika darah yang terlalu kental sehingga darah menjadi susah untuk dipindahkan atau dipompa dan akhirnya akan menimbulkan rasa nyeri akibat penumpukan darah yang nantinya membuat volume jantung semakin membesar.

Lalu penyebab selanjutnya adalah kecepatan denyut dan kemampuan pacemaker jantung. Kemampuan pacemaker jantung kita ini menjadi sangat penting karena dialah yang mengatur ritme dan kecepatan denyut dari jantung kita. Pacemaker utama jantung kita adalah Nodus SA. Seperti yang telah dikatakan tadi, Nodus SA mengirimkan denyut sekitar 70-80 denyut per menit. Nodus SA sendiri terletak pada dinding atrium dexter dekat pintu masuk vena cava superior.

Lalu bagaimana jika Nodus SA kita rusak atau tidak berfungsi? Seperti yang telah kita ketahui bahwa Nodus SA merupakan pacemaker pertama dan utama, maka akan timbul yang ritme yang berubah pada jantung dan menjadi tidak normal. Ritme yang tidak teratur inilah yang dinamakan Disfungsi Nodus Sinotrial. Gejala yang muncul saat seseorang mengalami Disfungsi Nodus Sinotrial atau yang biasa dikenal Sick Sinotrial Syndrome adalah pusing, kelelahan, pingsan, dan jantung berdebar-debar. Hal ini dapat terjadi akibat denyut jantung yang berubah-ubah kecepatannya yang biasanya disebut aritmia.

Aritmia terdiri dari bradikardia yaitu denyut jantung abnormal lambat dan takikardia yaitu denyut jantung abnormal cepat. Bradikardia biasanya berkisar di bawah 60. Bradikardia dapat membuat masalah serius pada tubuh karena oksigen yang disuplai tidak cukup banyak. Suplai oksigen yang tidak cukup ini membuat organ mengalami kegagalan dalam menjalankan fungsinya seperti gagal ginjal dan gagal hati. Bradikardia juga dapat berdampak pada kinerja otak.

Sementara takikardia adalah kondisi dimana denyut jantung lebih cepat dari batas normal. Biasanya berkisar di atas 100 denyut per menit. Karena denyut yang sangat cepat ini, darah tidak sempat mendapatkan oksigen untuk dialirkan ke organ-organ lainnya karena kerja jantung menjadi tidak efektif, sehingga dampaknya akan sama seperti pada bradikardia, organ-organ tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup untuk menjalankan fungsinya dengan maksimal. Salah satu contoh dari takikardia adalah fibrilasi atrium. Fibrilasi Atrium merupakan situasi dimana denyut atrium jantung berubah menjadi tidak beraturan dan menjadi lebih cepat. Hal ini disebabkan oleh nodus AV yang terlalu banyak menerima sinyal. Sinyal yang diberikan pada jantung mengalami gangguan yang menyebabkan atrium gagal mengalirkan darah ke ventrikel. Gangguan ini menyebabkan meningkatnya resiko terkena penggumpalan darah, stroke, dan yang paling utama gagal jantung.

Karena Nodus SA telah rusak, tugas untuk mengalirkan potensial denyut diberikan kepada pacemaker lainnya. Nodus SA akan mengirim sinyal kepada Nodus AV untuk menggantikan tugasnya.

Nodus SA yang rusak akan mengakibatkan penumpukan darah pada bagian atrium dan tidak bisa menuju ventrikel yang menyebabkan darah tidak bisa dipompa dari jantung menuju paru-paru. Dapat dikatakan bahwa Nodus SA yang rusak akan mengakibatkan kerusakan yang cukup fatal. Nodus SA yang rusak mengakibatkan irama detak jantung akan menjadi tidak normal dan kacau. Selain itu, atrium jantung akan berhenti berkontraksi dan ventrikel akan berhenti berkontraksi dan tidak terdepolarisasi. Maka dari itu, kerusakan Nodus SA akan berakibat penyakit gagal jantung atau bahkan kematian pada penderitanya. 

Namun dampak dari masalah tersebut adalah pacemaker yang lain tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk menjalankan tugas Nodus SA secara penuh. Karena Nodus SA sendiri yang mampu mengalirkan sinyal denyut sebesar 70-80 denyut per menit dan pacemaker lainnya hanya mampu mengalirkan dibawah 70-80 denyut per menit. Hal itulah yang menyebabkan kerja dari pacemaker yang lain menjadi ekstra berat dan sangat terbebani. Kerja yang sangat berat itu juga dapat menyebabkan ketiga pacemaker mengalami kerusakan.

Nodus AV sendiri memiliki fungsi untuk memperlambat konduksi gelombang depolarisasi seperatusan detik untuk menunda impuls yang datang hingga ejeksi darah atrium selesai sebelum dilakukannnya kontraksi ventrikular dan terletak pada bagian bawah sekat atrium. Nodus AV hanya mampu mengalirkan potensial aksi 40-60 denyut per menit. Sehingga aliran denyut yang dihasilkan sebelumnya 60-80 denyut per menit menjadi berkurang dan melambat.

Lalu bagaimana jika Nodus AV juga mengalami kerusakan? Jika Nodus AV mengalami kerusakan, maka ada Berkas His yang akan menggantikan tugas dari Nodus AV. Berkas His bisa dibilang merupakan pelapis dari Nodus AV sehingga kerusakan yang terjadi pada Nodus AV bisa ditutupi oleh Berkas His meskipun kerjanya tidak seefektif Nodus AV. Sekedar informasi, berkasi his merupakan sel-sel yang berasal dari Nodus AV yang masuk ke septum antarventrikel. Nantinya Berkas His akan terpecah ke dalam dua cabang berkas, ke kanan dan kiri dan turun menyusuri septum dan melengkung di sekeliling ujung rongga ventrikel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun