Mohon tunggu...
Ketut Natih
Ketut Natih Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Nature

Ketika Laut Tak Hanya Asin, Juga Asam

9 November 2018   11:41 Diperbarui: 12 November 2018   08:18 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Siklus Pengasaman Laut (Sumber gambar: oceanacidification.org.uk)

Percobaan laboratorium selama 8 minggu berlokasi di Pulau Heron (sebelah selatan Great Barrier Reef, Australia) pada saat musim panas Februari-Maret 2007, menggunakan sistem 30 kolam yang diatur konsentrasi CO2 dan temperaturnya. Konsentrasi CO2 yang diatur dibagi menjadi 3 kategori, kondisi kontrol 380 ppm, kategori tinggi 520-700 ppm dan kategori sangat tinggi 1000-1300 ppm. Untuk melihat hubungan konsentrasi CO2 dan kenaikan temperatur, maka diuji coba juga untuk 2 kategori temperature yaitu 25-26oC dan 28-29 oC (mewakili puncak temperatur saat musim panas). Setiap kolam berisi 3-5 spesimen yang mewakili ekosistem terumbu karang Great Barrier Reef.

Tabel 1. Hasil Percobaan Laboratorium| Dokumentasi pribadi
Tabel 1. Hasil Percobaan Laboratorium| Dokumentasi pribadi
dasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa peningkatan keasaman air laut sangat berpengaruh pada dua jenis organisme karang yaitu Acropora dan CCA yaitu dengan peningkatan proses coral bleaching dan penurunan laju produktivitas dan calcification, kondisi ini juga diperparah dengan peningkatan temperatur laut. Jika penurunan jumlah populasi CCA terus terjadi, akan berdampak pada ekosistem terumbu karang dimana peran CCA sangat penting sebagai tempat tinggal larva hewan-hewan invertebrata termasuk karang dan pendukung pertumbuhan terumbu karang dan cementation.

Peningkatan keasaman air laut tidak terlalu berpengaruh pada proses calcification untuk organisme Acropora dan CCA, hal ini menjadi salah satu variabel penting untuk memprediksi resiko pengasaman air laut pada ekosistem terumbu karang.

Upaya Meminimalisasi dampak Ocean Acidification

Menurut Awaluddin (2014), Pemangkasan emisi CO2 merupakan satu-satunya cara yang dapat dilakukan untuk memperlambat efek Ocean Acidification. Tidak mungkin untuk menaikan derajat keasaman laut dengan cara menetralkannya seperti teori netralisasi asam basa. Karena butuh berton-ton basa yang harus dilarutkan untuk mencapai pH sedikit basa yang memungkinkan organisme untuk hidup lebih baik.

Peningkatan air laut menjadi lebih asam akan mengganggu ekosistem laut. The InterAcademy Panel, 1 Juni 2009 (IAP) juga menyatakan bahwa, jika CO2 di atmosfer mencapai 550 ppm dibandingkan tingkat CO2 pra-industri sebesar 280 ppm, terumbu karang di seluruh dunia dapat hancur, maka dari itu The Royal Society melakukan pertemuan kelompok kerja teknis di london pada tanggal  6 Juli 2009  dengan hasil pertemuan adalah

  1. Untuk menjaga kelangsungan hidup terumbu karang, tingkat CO2 atmosfer harus dikurangi sebesar-besarnya sehingga mencapai kurang dari 350 ppm.
  2. Disamping upaya mengurangi emisi CO2, untuk mencapai tingkat CO2 yang aman ini diperlukan upaya penghilangan CO2 dari atmosfer secara aktif.
  3. Pengelolaan berbasis-ekosistem terhadap tekanan-tekanan lain pada terumbu karang yang diakibatkan oleh manusia secara langsung, seperti tangkap lebih, penangkapan ikan yang merusak, pencemaran dan sedimentasi pantai, akan sangat penting untuk menjaga kelangsungan hidup terumbu karang yang menjadi tumpuan hidup banyak orang.

Secara singkat, hal yang harus kita pahami terkait pengasaman lautan adalah sbb:

  1. Aktivitas manusia salah satunya adalah aktivitas industri merupakan salah satu penyebab terbesar utama dalam pengasaman laut.
  2. Pengasaman laut terjadi akibat penyerapan karbon dioksida (CO2) yang semakin meningkat sehingga menaikkan konsentrasi ion H+ di laut.
  3. Pengasaman laut menyebabkan kerusakan terumbu karang karena ion bikarbonat yang jenuh menghambat pembentukan karang dengan mengurangi ion karbonat.
  4. Upaya yang harus dilakukan untuk membenahi kerusakan ini adalah dengan pengurangan emisi udara dan konservasi terumbu karang terhadap terumbu karang yang terlanjur mengalami kerusakan

Ketamakan manusia-lah yang berperan besar dalam terganggunya ekosistem laut kita, untuk itu penanganannya dimulai dari kita dan pembaca yang budiman, tulisan ini diakhiri kutipan dari tokoh terkemuka:

"Bumi ini cukup untuk memenuhi kebutuhan kita semua, namun tidak cukup untuk memenuhi keinginan segelintir kecil manusia yang serakah," Mahatma Gandhi

Beberapa gambar diambil dari film "Chasing Coral"; penulis merekomendasikan film ini untuk kita tonton :-) 


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun