Pernah nggak sih, kamu lihat barang bekas yang cuma numpuk di gudang atau pojokan rumah? Mungkin itu kulkas lama, TV CRT yang udah nggak kepake, atau bahkan besi tua yang berkarat. Daripada cuma jadi sampah, kenapa nggak dimanfaatkan aja?
Ada istilah: "Sampah bagi satu orang bisa jadi harta bagi orang lain"
Yup, itu bukan cuma kata-kata puitis di film kartun. Itu nyata banget, apalagi kalau kita ngomongin soal barang bekas.
Masalahnya, banyak orang masih nganggep barang bekas itu cuma omong kosong yang ngotorin rumah. Padahal, kalau kamu tahu nilainya, kamu bisa aja nyesel udah buang kulkas rusak kamu ke got belakang rumah (jangan ditiru ya).
"Buang Sembarangan vs Jual Sembarangan"
Kita sering punya dua pilihan waktu beres-beres rumah:
- Dibuang (ke tong sampah, kadang ke sungai---hadeh)
- Dikasih ke tetangga (yang juga nggak pake)
- Paling waras: Dijual.
Nah, opsi ketiga ini yang jarang dilirik karena... ya malas aja.
Padahal sekarang, ada jasa Tukang Rongsok Panggilan kayak Bowo Besi Tua di Karesidenan Surakarta yang tinggal kamu chat langsung, terus mereka datang, timbang, bayar. Udah, beres.
Edukasi Dikit, Tapi Berfaedah
Biar gak cuma jualan, yuk kita bahas kenapa barang bekas itu penting secara sosial dan lingkungan.
1. Barang Bekas Bisa Menyelamatkan Bumi (Serius!)
Setiap barang elektronik, dari TV, kulkas, sampai laptop jadul kamu, itu mengandung bahan-bahan yang bisa mencemari tanah dan air kalau dibuang sembarangan. Contohnya: merkuri, timbal, bahkan zat radioaktif kecil.
Kalau dikumpulkan dan didaur ulang dengan benar, kita bisa mengurangi limbah elektronik yang makin hari makin menggunung.
2. Daur Ulang Itu Hemat Energi
Butuh energi besar buat bikin aluminium baru dari bauksit. Tapi kalau kita daur ulang kaleng atau barang berbahan aluminium, energinya bisa dipotong sampai 95%.
Bayangin tuh, berapa listrik yang bisa dihemat cuma dari nyetor rongsokan!