Mohon tunggu...
Wayan Kerti
Wayan Kerti Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP Negeri 1 Abang, Karangasem-Bali. Terlahir, 29 Juni 1967

Guru SMP Negeri 1 Abang, Karangasem-Bali. Terlahir, 29 Juni 1967

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Generasi Millenial

9 Maret 2019   11:41 Diperbarui: 11 Maret 2019   08:38 2686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perempuan yang berbicara di depan umum (Sumber: pexels.com)

Upaya peningkatan kemampuan berbicara anak dapat dilakukan, salah satunya dengan memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta didik. Dengan memanfaatkan metode secara akurat, guru akan mampu mencapai tujuan pengajaran.  Tanpa metode yang tepat, proses belajar mengajar tidak akan membuahkan hasil yang optimal. 

Guru bisa melaksanakan kurikulum dengan baik, jika proses pengajarannya dilengkapi dengan metode yang sesuai. Guru yang hebat adalah guru yang kompeten secara metodologi pembelajaran dan keilmuan.

Metode bercerita merupakan metode pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan berinteraksi siswa dengan lingkungan dalam hal ini dengan anak lain, dan mewujudkan situasi pembelajaran yang kondusif, aktif, kreatif, dan menyenangkan. Metode bercerita ini dalam proses belajar-mengajar memiliki tujuan agar anak dapat menyampaikan sesuatu secara efektif kepada orang lain.

Bercerita sesungguhnya adalah menuturkan sesuatu yang mengisahkan tentang perbuatan atau sesuatu kejadian dan disampaikan secara lisan dengan tujuan membagikan pengalaman dan pengetahuan kepada orang lain. 

Bercerita pada anak berfungsi untuk mengembangkan potensi kemampuan berbahasa anak melalui pendengaran dan kemudian menuturkannya kembali dengan tujuan melatih keterampilan anak dalam bercakap-cakap untuk menyampaikan ide dalam bentuk lisan.

Cerita yang bagus tidak sekedar menghibur tetapi juga mendidik, sekaligus merangsang perkembangan bahasa hingga anak memiliki kemampuan menggunakan bahasa. Dengan demikian dapat memacu kemampuan verbal anak. Dalam kegiatan bercerita, anak mendapat tambahan pengalaman yang bisa jadi hal  baru baginya, hingga dapat memperluas wawasan, cara berpikir anak dan membuka cakrawala pengetahuan anak.

Dengan menggunakan metode bercerita ini, diharapkan aktivitas dan kemampuan berbicara anak meningkat. Keunggulan metode bercerita dapat membangkitkan aktivitas belajar anak, menumbuhkan imajinasi anak, melatih pendengaran anak, mengendalikan emosi, memperkaya kosa-kata anak, mengembangkan daya pikir pada anak, dan menumbuhkan rasa cinta tanah air. Melalui metode bercerita ini siswa menjadi mengerti bagaimana cara menerima pendapat orang lain dan siswa harus bisa berpendapat, memberikan argumentasi, dan mempertahankan pendapatnya.

Adapun teknik-teknik bercerita yang dapat diterapkan, yaitu:  1) Menggunakan kata-kata yang komunikatif (tidak kaku). Jika mungkin, menggunakan kata-kata yang sedang trend agar tercipta hubungan yang dekat dengan pendengar. 2) Mengucapkan huruf, kata dan kalimat dengan lafal yang tepat agar pendengar lebih mudah memahami isi cerita. 3) Memperhatikan intonasi kalimat, intonasi adalah naik turunnya lagu kalimat yang berfungsi membentuk makna kalimat. 

Dengan intonasi yang tepat pendengar dapat membedakan pengucapan kalimat untuk nada sedih, marah, gembira, dan sebagainya. 4) Mengucapkan kalimat dengan jeda yang tepat. 

Jeda adalah perhentian lagu kalimat. Jeda berfungsi untuk menandai batas-batas satuan kaliamat. 5) Penerapan gesture dan mimik yang tepat. Gesture adalah peniruan dengan gerak-gerik angguta badan, sedangkan mimik dalam peniruan gerakan raut muka. Penguasaan gesture dan mimik dapat dilakukan dengan meniru gerakan orang tertawa, menangis, melompat, menyumpit, berteriak dan sebagainya, (Widiasri, 2011).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun