Mohon tunggu...
Rajih Arraki
Rajih Arraki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pembelajar Sosiologi

Pembelajar Sosiologi, Blogger, Setengah Pujangga, Penyiniar, Seperempat YouTuber

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Mengapa Berorganisasi?

6 Oktober 2016   23:31 Diperbarui: 6 Oktober 2016   23:40 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Selalu muncul sebuah pertanyaan dasar dari mahasiswa yang belum bahkan enggan untuk berkecimpung dalam proses berorganisasi, "Buat apa sih ikut kayak gitu?", "Itu apaan sih kok ngga jelas gtu?", "Itu apaan? Ngg penting banget" dan lain sebagainya. Intinya adalah bermuara pada sebuah pertanyaan besar, MENGAPA BERORGANISASI?

Tulisan ini tak akan muncul jika saya belum pernah berkecimpung dalam proses berorganisasi di manapun itu dan kapanpun itu karena proses tak mengenal waktu. Yang jelas, berproses adalah bagaimana kita bisa belajar dan mengembangkan diri agar lebih baik lagi dan tentunya demi kemajuan organisasi yang menaungi pula. Berangkat dari pengalaman yang terjadi pada diri saya, tulisan ini ada. Artinya, ini adalah perspektif yang saya gunakan sebagai orang yang sedang berproses dalam dinamika organisasi. 

Simple saja. Mengapa berorganisasi?

1. Karena dengan berorganisasi, kita belajar lebih dalam tentang bagaimana mengatur orang, mengatur pekerjaan, mengatur waktu dan segala hal tentang mengatur

2. Karena dengan berorganisasi, kita belajar untuk perfect dalam pekerjaan (maksimal) sesuai dengan tugas serta kerjasama tim yang hal ini sangat dibutuhkan di dunia kerja nanti. Sangat cocok bagi kita yang penyendiri, sulit banget untuk kerjasama dengan orang lain, sulit berkomunikasi dengan orang lain yang tidak dikenal (misalnya suatu ketika pulpen saya mati. Karena saya kurang suka berinteraksi dengan orang lain, saya lebih memilih diam dan menunduk daripada meminjam teman di sebelah saya padahal saya tahu dia punya 2 pulpen). Punya trauma saat bekerjasama dengan orang lain sehingga lebih memilih untuk tidak berinteraksi dengan orang lain? sebaiknya kita rubah sedikit demi sedikit karena dunia ini luas dan puluhan juta kemungkinan. Jadi kalau dulu pernah nemu orang yang ngeselin, tenang aja, ngga semua orang di dunia ini punya sikap seperti dia. Bisa jadi ada yang sama tapi jelas punya perbedaannya. Bisa jadi ketemu orang yang ngeselin, tapi pasti dia punya sifat lain yang lebih baik. Nggak ada salahnya dan malah menjadi sarana latihan untuk mengontrol diri serta mengontrol emosi

3. Karena dengan berorganisasi, kita akan belajar mengerti, mendalami, mengasah dan lain sebagainya tentang seluk beluk organisasi yang akan kita geluti yang pada intinya akan berguna dalam lingkungan pekerjaan atau masa depan di mana kita berada kelak. Sebab, dengan belajar keorganisasian, kita akan semakin mudah menjalankan segala hal yang butuh untuk diatur.

4. Karena dengan berorganisasi, kita akan belajar menerima berbagai tekanan yang nantinya akan membuat kita semakin tahan banting, memiliki etos kerja tinggi dan siap fighting dalam hal apapun serta keadaan dan sudah barang tentu berimbas di dunia kerja nanti. Di dunia kerja nanti bahkan lebih besar tekanannya seperti harus dimarahi bos karena hasil pekerjaan kita yang kurang maksimal padahal kita sudah merasa sangat maksimal melakukannya. Kalau sudah belajar di organisasi, tekanan seperti itu sudah biasa bahkan menjadi motivasi tersendiri untuk terus menunjukkan kemampuan kita yang sangat besar

5. Karena dengan berorganisasi, kita akan mengenal orang dengan berbagai karakter, bentuk, suku, ras, sifat bahkan keyakinan yang membuat kita semakin merasakan betapa indahnya hidup. Jelas saja dengan mengenal banyak orang berarti menandakan bahwa hidup kita tak sia-sia. Siapa tahu yang sekarang kita kenal dengan sifat culunnya, di masa depan malah jadi presiden dan kita sangat membutuhkannya. Selain itu, dengan banyaknya orang, kita akan belajar bagaimana mempertahankan pendapat kita antar satu sama lain untuk menguatkan apa yang menjadi pikiran kita. Dengan kata lain, retorika (cara berbicara) kita terasah sedikit demi sedikit apalagi kalau diselingi dengan mengasah intelektual kita, maka retorika kita akan semakin bagus

6. Karena dengan berorganisasi, kita akan belajar menerima tanggungjawab, belajar membuat sebuah rumusan yang nantinya bermanfaat buat orang lain (misal rumusan diskusi bulanan untuk anggota) dan mempertanggungjawabkannya. Secara tidak langsung kejujuran dan keluhuran jiwa kita akan lahir dengan sendirinya karena pada dasarnya kita berbuat baik. 

7. Intinya, karena dengan berorganisasi, kita akan belajar. Belajar berarti kita tidak diam di tempat sebagai seorang manusia yang berakal. Belajar akan membuat kita meningkatkan apa yang ada dalam diri kita. Belajar papaun, mulai dari belajar kehidupan, mengasah retorika, menajamkan disiplin ilmu, memperkuat hobi serta minat seperti hobi bermain bola, bulutangkis, diskusi dan lain sebagainya. 

Itu adalah sedikit jawaban saya mengapa berorganisasi. Jangan khawatir waktu anda akan habis jika berorganisasi karena tak ada yang sia-sia bahkan anda bisa belajar mengatur waktunya lebih baik lagi. Berorganisasi kok takut? Tapi kalau ke diskotik kok nggak taku? Kebalik dong! Berorganisasi untuk belajar meningkatkan diri tapi ke mall, tempat hiburan, diskotik, jalan-jalan mulu, kulineran terus justru malah ngabisin duit. Sangat disayangkan kalau waktu kuliah anda selama 4 tahun hanya diisi dengan menghambur-hamburkan uang . mending diisi dengan kegiatan yang positif. Secara naluri, manusia itu butuh manusia yang lain jadi wajar jika kita perlu berorganisasi. Kita akan dilatih kerjasama dengan baik. Tenang, tidak akan mengganggu belajar karena dengan bertemu orang banyak, kita akan mendapatkan kawan untuk diskusi sesuai dengan disiplin ilmu kita, akhirnya terjadilah sharing ilmu dan pendapat yang selanjutnya dapat menambah wawasan kita. Takut nilai tidak bagus? Tenang, nilai bagus bukan didapat dengan hanya mengerjakan tugas dari dosen saja. hakikatnya mendapat nilai bagus adalah kita memahami disiplin ilmu kita dengan baik kemudian kita dapat menjelaskannya secara teori dan mengimplementasikannya secara praktik, etikanya dijaga dengan dosen, maka sangat mustahil kalau nilai kamu bakal jelek, karena dengan kamu paham disiplin ilmunya, nugas jadi lebih gampang. Berdiskusi dengan orang banyak di organisasi akan membantu meningkatkan pemahaman kita akan disiplin ilmu kita. Satu, asal tidak lalai. itu saja.

Semoga bermanfaat.
Monggo kritik dan sarannya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun