Mohon tunggu...
Kerisman Halawa
Kerisman Halawa Mohon Tunggu... Editor - -

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kajian Pemakai Perpustakaan dalam Perguruan Tinggi

14 Agustus 2019   21:23 Diperbarui: 25 Juni 2021   09:52 2280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kajian Pemakai Perpustakaan dalam Perguruan Tinggi | Kompas

2.1 Hakikat Perpustakaan

Menurut Undang-Undang No. 43 tahun 2007 bahwa perpustakaan adalah sebuah institusi pengelolah koleksi karya tulis, karya cetak dan karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka. Dalam proses yang singkat tingkat polarisasi perpustakaan cenderung mengalami berbagai perubahan yang modern. 

Dahulu perpustakaan mengharuskan pola pikir manusia atau pustakawan dalam mengelolah perpustakaan serta koleksi dan bahan pustaka. Konsep perubahan tersebut akan merubah eksistensi perpustakaan hanya berisi koleksi dan bahan pustaka yang siap dan dapat di jangkau. Sedangkan sekarang koleksi bahan pustaka sudah bersifat virtual koleksi. 

Dalam segi koleksi layanan dahulu masih bersifat konvesional sekarang sudah bersifat digital, sedangkan dari segi pemustaka atau user pemakai perpustakaan hanya menunggu kedatangan pemustaka ke perpustakaan sedangakan sekarang sudah berubah sekarang pihak perpustakaan harus mempromosikan dan memperkenalkan eksistensi perpustakaan kepada pemustaka. Perubahan perpustakaan ini akan terus mengalami perkembangan sesuai dengan kebutuhan pemakai informasi.

Baca juga: Mengintip Canggihnya Perpustakaan Kampus UIN Sukijo

            Dalam penggunaan informasi perpustakaan sangat penting untuk tetap ada di setiap instansi atau dimana saja karena perpustakaan itu :

  • Sebagai jembatan peradaban bangsa
  • Sebagai pusat informasi bagi para pemustaka
  • Sebagai pusat pendidikan, penelitian, penyimpanan, informasi dan rekreasi.
  • Sebagai pusat atau tempat untuk memancarkan ilmu pengetahuan serta pengalaman akan informasi terhadap pemustaka
  • Perpustakaan sebagai pusat dalam menyimpan segala warisan budaya masyarakat/bangsa.

Dengan demikian, pengertian perpustakaan dapat disimpulakan bahwa perpustakaan adalah (a) koleksi buku-buku dan bahan bacaan lainnya yang dipelihara untuk membaca, belajar dan konsultasi. (b) suatu tempat, gedung, ruang yang ditata untuk memelihara dan menggunakan koleksi buku-buku, dll. (c) koleksi film, foto dan bahan pustaka bukan buku, pita dan disk dari bahan plastik dan logam, pita komputer, disket dan program- program. 

Jadi perpustakaan adalah sebuah institusi pengelolah koleksi bahan pustaka baik yang tercetak ataupun non cetak yang dikelolah, disimpan, dilestarikan serta disebarluaskan kepada masyarakat atau civitas akademik agar terwujudnya fungsi perpustakaan, serta menunjang dunia pendidikan, penelitian dan sesuai dengan kebutuhan pemakai akan informasi.

Dalam perkembangan perpustakaan dengan polarisasi yang cepat maka perpustakaan berfungsi sebagai berikut :

  • Fungsi pendidikan
  • Fungsi pendidikan adalah sebuah fungsi perpustakaan yang merupakan tempat belajar seumur hidup, terutama bagi mereka yang telah meningglakan bangku sekolah. Bagi yang sudah bekerja, putus sekolah ataupun pensium kesempatan belajar dengan menggunkan fasilitas perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi. Jenis fungsi pendidikan perpustakaan akan memberikan layanan dan jasa perpustakaan kepada pemustaka sesuai dengan penunjang mutu pendidikan pemakai informasi.
  • Fungsi penyimpanan
  • Fungsi penyimpanan artinya perpustakaan bertugas menyimpan buku yang diterimanya. Tujuan ini nyata sekali pada perpustakaan Nasional, yaitu perpustakaan dengan ditunjuk oleh perundang-undang untuk menyimpan semua terbitan dari suatu negara.
  • Fungsi penelitian
  • Fungsi penelitian artinya perpustakaan bertugas menyediakan buku untuk keperluan penelitian. Penelitian ini menbgcakup arti luas karena dapat dimulai dari penelitian sederhana hingga kepenelitian yang rumit dan canggih. Perpustakaan menyediakan berbagai koleksi atau daftar buku mengenai  subjek, menyusun daftar artikel majalah mengenai suatu masalah, membuat seri karangan , artikel majalah maupun materi perpustakaan lainnya, dengan menyajikan laporan penelitian dalam bidang ilmu yang berkaitan yang diperlukan dalam penelitian.
  • Fungsi informasi
  • Fungsi inforamasi artinya perpustakaan menyediakan informasi yang diperlukan pemakai perpustakaan. pemberian informasi ini dilakukan dengan baik atas permitaan bila diminta. Dalam hal ini tersedia sesuai dengan minat dan keperluan pemakai informasi.
  • Fungsi rekreasi dan kultur
  • Fungsi kultural dan rekreasi artinya perpustakaan menyimpan berbagai warisan budaya bangsa atau masyarakat tempat perpustakaan bernaung dengan menigkatkan nilai dan apresiasi budaya masyarakat sekitarnya melalui proses penyediaan bahan bacaan.

            Pada hakikatnya perpustakaan tentu memiliki tujuan, asas, dan organisasi serta kegiatan perpustakaan yang memiliki berbagai macam jenis pelayanan, tujuan, organisasi dan peraturan setiap perpustakaan. oleh karena itu, ada beberapa macam jenis --jenis perpustakaan yang kita kenal sekarang ini adalah :

  • Perpustakaan Nasional
  • Perpustakaan umum
  • Perpustakaan khusus
  • Perpustakaan sekolah
  • Perpustakaan perguruan tinggi

Pembagian jenis perpustakaan diatas tidak secara mutlak terbentuk. Munculnya berbagai jenis perpustakaan disebabkan oleh berbagai tanggapan yang berbeda-beda terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, jenis materi perpustakaan serta keperluan pemakai informasi. dari tanggapan tersebut maka muncul pembagian jenis perpustakaan yang terdiri dari 5 bagian yang mempunyai berbagai bentuk versi dan cara pengelolah, peraturan, misi, serta tujuan perpustakaan.

2.2.1 Perpustakaan Perguruan tinggi

            Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan sebuah sarana penunjang yang didirikan untuk mendukung kegiatan Civitas Akademik, dimana Perguruan Tinggi itu berada. Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan tinggi, baik berupa perpustakaan universitas, perpustakaan fakultas, perpustakaan akademik, perpustakaan sekolah tinggi. (Sjahrial-Pamuntjak, Ny. Rusina, 2000; 4-5). Perpustakaan perguruan tinggi merupakan sebuah jantung perguruan tinggi. Mengapa? 

Karena perpustakaan sebagai bentuk dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa pada umumnya dan civitas akademik pada khususnya. Dalam perpustakaan perguruan tinggi sangat penting dalam mewujudkan Tri Darma perguruan tinggi. Salah satu tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat termasuk dalam membantu perpustakaan perguruan tinggi ialah perpustakaan jurusan, prodi, fakultas dan juga universitas dimana bernaung.

Beberapa fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi, seperti yang telah disampaikan diatas sebagian dapat diuraikan sebagai berikut :

  • Fungsi Edukasi Perpustakaan merupakan sumber belajar bagi civitas akademika, oleh karena itu koleksi yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran, pengorganisasian bahan pembelajaran setiap program studi, koleksi tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung evaluasi pembelajaran. Dalam hal ini jelas, bahwa tugas pokok Perpustakaan Perguruan Tinggi ialah menunjang program Perguruan Tinggi yang salah satunya adalah bersifat edukasi. Peranan dosen dalam hal ini bukan "mengajar" mahasiswa lagi , tetapi lebih tepat " membelajarkan" mahasiswa. Seorang mahasiswa lebih dituntut untuk membaca sebanyak mungkin bahan bacaan yang ada di perpustakaan, terutama bahan bacaan yang berhubungan dengan mata kuliah yang sedang di tempuh. Terkadang tidak mengherankan bila ada Mahasiswa yang lebih banyak tahu dari Dosennya. Ini sering terjadi dan merupakan kenyataan dimana seorang dosen terkadang kewalahan menghadapi mahasiswa yang bertipe agresif karena banyak membaca.
  • Fungsi Informasi Peranan perpustakaan, disamping sebagai sarana pendidikan juga berfungsi sebagai pusat informasi. Diharapkan perpustakaan dapat memenuhi kebutuhan informasi sang pemakai (user). Terkadang memang tidak semua informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dapat dipenuhi, karena memang tidak ada perpustakaan yang dapat memenuhi semua kebutuhan informasi pemakai. Untuk itu dibutuhkan peran pustakawan yang bisa memberikan arahan kemana sebaiknya mencari informasi yang dibutuhkan. Misalnya dengan menggunakan layanan rujukan dan media Internet.
  • Fungsi Riset ( penelitian ) Salah satu fungsi dari Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah mendukung pelaksanaan riset yang dilakukan oleh civitas akademika melalui penyediaan informasi dan sumber-sumber informasi untuk keperluan penelitian pengguna. Informasi yang di peroleh melalui perpustakaan dapat mencegah terjadinya duplikasi penelitian. Kecuali penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian yang berkelanjutan. Oleh karena itu, melalui fungsi riset diharapkan karya-karya penelitian yang dilakukan oleh civitas akademik akan semakin berkembang.
  • Fungsi Rekreasi Perpustakaan disamping berfungsi sebagai sarana pendidikan, juga berfungsi sebagai tempat rekreasi. Tentunya rekreasi yang dimaksud disini bukan berarti jalan-jalan untuk liburan, tetapi lebih berhubungan dengan ilmu pengetahuan. seperti dengan cara menyajikan koleksi yang menghibur pembaca misalnya bacaan humor, cerita perjalanan hidup seseorang, novel, dan membuat kreasi keterampilan.
  • Fungsi Publikasi Perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan publikasi karya yang dihasilkan oleh karya perguruan tingginya civitas akademik dan non akademik.
  • Fungsi Deposit Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan
  • Fungsi Interprestasi Perpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian dan memberikan nilai tambah terhadap sumber-sumber informasi yang dimilikinya untuk membantu pengguna dalam melakukan Tri Dharmanya.

Menurut Sulistyo Basuki dalam bukunya Pengantar Ilmu Perpustakaan bahwa secara umum tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah:

  • Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya staf pengajar dan mahasiswa. Sering pula mencakup tenaga administrasi perguruan tinggi.
  • Menyediakan bahan pustaka rujukan (referens) pada semua tingkat akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga mahasiswa program pasca sarjana dan pengajar.
  • Menyediakan ruang belajar untuk pemakai perpustakaan.
  • Meneydiakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis pemakai.
  • Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan perguruan tinggi tetapi juga lembaga industri lokal.

  • Dalam perpustakaan perguruan tinggi

2.2 Kajian Pemakai

Perpustakaan perguruan tinggi merupakaan sebuah perpustakaan yang sangat mendukung pelaksananan Tri Dharma perguruan tinggi, hal ini karena dengan adanya perpustakaan maka kebutuhan pemustaka akan informasi sangat terpenuhi dalam menyelesaikan segala tugas dari setiap mata kuliah. 

Baca juga: Perpustakaan Sudah Berubah, dari Tempat Baca ke Pusat Pengembangan Masyarakat

Akan tetapi, biarpun dengan adanya perpustakaan jika civitas akademik tidak berkunjung perpustakaan mana dapat informasi. Biar pun sekarang ada perpustakaan maya akan tetapi perpustakaan yang secara fisik terlihat itu sangat tepat untuk dimanfaatkan. Kemudian salah satu pendorong mahasiswa atau user pemakai berkunjung ke perpustakaan adalah :

  • Koleksi perpustakaaan
  • Koleksi perpustakaan merupakan salah satu aset yang paling prioritas yang harus ada di perpustakaan. koleksi perpustakaan dapat berupa tercetak dan non cetak. Perpustakaan yang koleksi terbatas maka pemustaka tidak datang berkunjung keperpustakaan untuk mencari informasi . akan tetapi jika perpustakaan tersebut koleksi perpustakaan memadai maka kebutuhan pemustaka akan informasi dapat terpenuhi. Makanya setiap perpustakaan harus mengetahui apa sebenarnya kebutuhan pemakai. Tujuannya adalah supayaa pemustaka tersebut saat mencari informasi atau bahan pustaka diperpustakaan akan merasa puas akan informasi yang didapatkannya.
  • Fasilitas perpustakaan
  • Fasilitas perpustakaan juga merupakaan salah satu pendorong civitas akademik dalam memenuhi kebutuhan informasi. salah satunya didalam perpustakaan harus ada komputer untuk membantu user pemakai informasi dalam mencari informasi. dengan adanya fasilitas tersebut maka kebutuhan usernya akan terpenuhi juga dilain mencari bahan koleksi dirak.
  • Layanan
  • Layanan perpustakaan suatu kegiatan pustakawan dalam memberikan jasa pelayanan informasi kepada civitas akademik melalui berbagai koleksi bahan pustaka dan hal-hal lain yang terkait kebutuhan pemakai. Dengan adanya layanan pustakawan dapat mengetahui apa saja yang sering dibutuhkan user akan koleksi yang diperpustakaan.

Dari ketiga pendorong diatas dapat kita simpulkan bahwa salah satu untuk mengetahui kebutuhan pemakai melalui ke tiga hal tersebut. Pustakawan dapat mengetahui kebutuhan user ketika melayani dari segi koleksi, fasilitas dan juga layanan pendidikan pemakai. Tujuannya adalah untuk mengetahui kebutuhan pemakai akan informasi yang diinginkan. Ketika pustakawan mngetahui kebutuhan pemakai akan koleksi diperpustakaan maka perpustakaan perlu melakukan pengelolah kembali agar kebutuhan civitas akademik dapat terpenuhi hal tersebut dapat diketahui melalui kajian pemakai.

Menurut  suyanto (dalam suwanto, 200,382-391) kajian pemakai merupakan kajian secara sistematis terhadap karakteristik dan perilaku pemakai informasi, berkenan dengan interaksinya dengan sistem informasi. kajian pemakai (user studies) informasi dalam kegiatan perpustakaan sebernarnya sangat penting, namun karena baru dikenal sehingga pelaksanannya masih belum mengarahkan erhatian khusus pada kajian pemakai, karena bidang kajian pemakai langsung berhubungan dengan user, kebutuhan informasi, perilaku pencarian informasi dan pendekatan pencarian informasi. pada umumnya jasa informasi yang dilakukan diperpustakaan telah memadai karena kebutuhan pemustaka akan informasi telah terpenuhi. Sebaliknya juga ada juga kebutuhan para pemustaka terhadap informasi tidak terpenuhi akibat berbagai faktor yang menghambat sehingga kebutuhan user tidak terpenuhi.

Kegagalan para pemustaka bukan dilihat dari segi koleksi nya saja, akan tetapi juga pemakai informasi juga merasa kecewa jika pelayanan diperpustakaan tidak memadai. Kajian pemakai sangat perlu dilakukan diperpustakaan karena untuk mngembangkan perpustakaan baik dari segi layanan, koleksi bahan pustaka dan segala fasilitas yang harus ditersedia diperpustakaan. Oleh karena sebenarnya kajian pemakai ini biasanya digunakan pada saat user atau mahasiswa dalam mencari bahan referensi untuk menjelan penyelesaian Skripsi, jurnal dan artikel. Mahasiswa atau user sangat butuh sekali informasi. user untuk mencapai kebutuhannya maka user mencari melalui perpustakaan. jika dalam perpustakaan tersebut bahan pustaka yang dicari tidak terpenuhhi maka akan merasa kecewa apalagi jika tidak dilayanai. Secara otomatis pihak perpustakaan dalam menyelesaikan persoalan tersebut maka pihak perpustakaan perlu melakukan pengembangan koleksi yang dapat menunjang kebutuhan pemakai.

Oleh karena itu, pustakawan juga dapat memberikan layanan kepada pemustaka melalui kajian pemakai. Dari kajian pemakai pustakawan dapat mengetahui apa saja kebutuhan pemakai yang masih belum tercukupi dan apa saja yang sudah tercukupi. Kajian pemakai dapat terjadi karena ada beberapa hambatan. Hambatan tersebut adalah :

  • Dana. Sebuah perpustakaan dalam memenui kebutuhan pemakai harus memerlukan dana yang cukup besaar dalam melakukan pengembangan koleksi guna untuk memenuhi kebutuhan para pemustaka akan informasi yang diinginkan.
  • Birokrasi. Setiap perpustakaan perlu adanya manajemen perpustakaan yang mengelolah perpustakaan. akan tetapi banyak pimpinan perpustkaan belum mengetahui bagaimana pelaksanaan perpustakaan dalam hal bidang departemenisasi dan pembagian kerja sehingga pelaksanannya belum memadai.
  • Pengetahuan. Pustakawan juga harus mempunyai banyak pengetahuan tentang seluk beluk perpustakaan, mempunyai skill dan sof skill yang memadai supaya jika ada permasalahn atau persoalan dari pemustaka akan pencarian informasi dapat dilakukan dengan tepat dan cepat. Akan tetapi jika pustakwan kurang pengetahuan maka eksistensi perpustkaan akan terhambat dan tidak terpenuhi kebutuhan pemakai secara penuh
  • Layanan dan bahan pustaka. Bahan pustaka dan layanan perpustakaan sangat penting dan paling prioritas dari pembentukan perpustakaan. tanpa koleksi perpustakaan tidak ada apa-apanya. Akan tetapi pustakawan dapat mengetahui kajian pemakai melalui koleksi dan layanan yang ada diperpustakaan. Jika perpustakaannya koleksi nya kurang memadai maka kajian pemakai user tidak terpenuhi.
  • Fasilitas perpustakaan. fasilitas juga sebagi penghambat kajian pemakai dalam memenuhi kebutuhan para pemustaka akan informasi.

Konsep hambatan diatas adalah salah satu cara untuk mengetahui kebutuhan para pemustaka akan informasi melalui kajian pemakai.  Dalam kajian pemakai pustakawan dapat mngetahuinya yaitu melalui :

  • Mengetahui informasi yang diperlukan oleh pemustaka
  • Dalam perpustakaan tidak semua bahan pustaka atau koleksi lengkap oleh karena perlu adanya kajian pemakai supaya dapat dilakukan kebijakan pengembangan koleksi. Mahasiswa atau user dalam mencari informasi berarti melalui perpustakaan baik itu dalam mengerjakan tugas dosen atau pun tugas akhir. User lebih cepat dan mudah datang keperpustakaan untuk mengetahui/mencari informasi yang dibutuhkan. Kemudian jika mahasiswa belum mengetahui bahan referensinya untuk kebutuhan tugasnya maka atau dengan kata lain diperpustakaan koleksinya masih/ tidak ada maka pustakawan perlu membantu dan mencari serta melayaninya. Dari persoalan koleksi kurang memadai maka pustakawan perlu melakukan pengembangan koleksi.
  • Mengetahui sikap pemakai. Pustakawan harus bisa mengadapi pemustaka yang sikapnya beragam secara profesional dan tidak menyingung perasaan pemustaka saat mencari informasi di perpustakaan. hal itu dapat diketahui oleh pustakawan melalui kajian pemakai.
  • Mengetahui kebutuhan yang tidak terpenuhi. Didalam perpustakaan otomatis bahan pustaka koleksi nya kadang kurang memadai itu karena kurangnya pengembangan koleksi dari pihak perpustakaan akibat tidak ada kecocokan organisasi dan juga kurangnya dana perpustakaan. apabila perpustakaan pemakai belum menemukan informasi maka perpustakaan dapat memberikan rujukan keperpustakaan lain sebagi tempat alternatif. Dengan adanya layanan  seperti ini akan mempermudah pustakawan dalam membenahi perpustakaannya melalui masukan dan keluhan para user akibat dari kajian pemakai.
  • Mengetahui koleksi yang diminati oleh pemustaka. Melalui kajian perpustakaan para pustakawan dapat mengetahui koleksi apa saja yang dibutuhkan oleh user.sehingga dengan adanya konsep kajian pemakai tersebut maka kebutuhan informasi para pemustaka dapat terpenuhi. 

Kemudian dalam kajian pemakai perlu diterapkan pendidikan pemakai. Menurut soedibyo (1987:121) bahwa pendidikan pemakai adalah usaha bimbingan dan penunjang pada pemakai tentang cara pemanfaatan koleski bahan pustaka yang disediakan secara efektif dan efesien, bimbingan itu dapat berupa individu maupun secara kelompok.  Secara umum Darmono (2001:23) menyebutkan beberapa ,ateri bimbingan pemanfaatan perpustakaan antara lain adalah :

  • Pengenalan terhadap denah perpustakaan
  • Peraturan perpustakaan
  • Alat penelusuran informasi
  • Pengenalan terhadap bagian-bagian layanan perpustakaan
  • Pengenalan terhadap penempatan koleksi
  • Pengenalan terhadap ruang baca

Jadi melalui pendidikan pemakai para pemustaka dapat mengetahui koleksi informasi yang dibutuhkannya. Pustakawan juga harus memenuhi bahan pustaka yang dibutuhkan oleh pemustaka demi tercapainya kebutuhan para pengguna. Hal tersebut tidak lepas dari kajian pemakai. Dimana tujuan pendidikan pemakai dalam memeuhi kebutuhan pemakai adalah :

  • Meningkatkan keterampilan pengguna agar mampu memanfatkan kemudahan san sumber daya perpustakaan secara mandiri
  • Membekali pengguna dengan teknik yag memadai dan sesuai untuk memenuhi informasi para pemustaka
  • Meningkatkan layanan perpustakaan
  • Mempromosikan eksistensi perpustakaan
  • Menyiapkan berbagai  koleksi  kepada pengguna demi untuk mengmbangkan ilm pengetahuan dan teknologi.

Jadi kajian pemakai dapat di ketahui melalui masukan dan keluhan para pemustaka akan bahan pustaka koleksi diperpustakaan yang kurang memadai. Oleh karena itu, perlu adannya peninjauan dan pengembangan supaya segala kebituhan mahasiswa atau pun user dapat terpenuhi. Kemudian Sulistyo-Basuki membagi jenis pemakai berdasarkan sosio-profesional (pekerjaannya) menjadi tiga bagian utama, yaitu :

Pemakai yang belum terlibat dalam kehidupan aktif pencarian informasi, seperti mahasiswa;

Pemakai yang mempunyai pekerjaan tetap, dan bidang-bidang spesialis tertentu, seperti pegawai negeri, (yang masih dapat dikelompok-kelompokkan lagi, seperti teknisi, asisten, administrator, dll.), profesional (dosen, dokter, pengacara), dan industriawan;

Pemakai umum, yang memerlukan informasi umum untuk keperluan khusus.

Menurut  White (1993),  sebuah kajian bisa dinamakan kajian  pemakai bila  kajian tersebut merupakan kajian yang tidak  terfokus  pada apa yang dikerjakan perpustakaan tetapi pada apa yang  dikerjakan oleh orang-orang  bila  mereka  membutuhkan   informasi. jadi nama nya kajian pemakai maka tidak hanya bidang perpustakaan tetapi informas apa yang user minati.

            Ada beberapa aspek dalam kajian pemakai yaitu :

Berdasarkan  pengelompokan tujuan  yang dilakukan oleh Ford (dalam Darmono dan Ardoni, 1994: 28 -- 29), maka  ada beberapa aspek  yang dapat  dilakukan , yaitu :

Sumber informasi

Kajian tentang sumber informasi telah banyak dilakukan  terutama untuk menguji keterpakaian koleksi . Kajian ini kadang-kadang dapat dibandingkan dengan jenis koleksi yang berbeda dan membahas alasan penggunaan jenis koleksi tertentu.

Pemakaian informasi

Kajian  ini biasanya  meneliti motivasi pemakaian informasi dan cara mencari informasi yang dibutuhkan, serta tenggang waktu antara batas waktu man dengan pemanfaatan secara nyata.

Baca juga: 8 Alasan Mengapa Anda Harus Mengunjungi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Ciri-ciri informasi

Kajian tentang ciri-ciri informasi mengelompokkan pemakai berdasarkan tingkat kebutuhan, perilaku, latar belakang dan pekerjaan pemakai.  Karakteristik dalam bentuk tipologi  pemakai akan  dapt memberikan gambaran dengan cara pemetaan perlaku dan kebutuhan dengan mengidentifikasi tipe-tipe mereka.

Sistem-sistem (tata nilai) dari pemakai

Kajian ini meneliti hubungan antara sistem atau tata nilai pemakai dengan perilaku mereka dalam mencari informasi yang dibutuhkan.  Sistem dan tata nilai yang berpengaruh antara lain sistem kebudayaan, sistem politik, teman-teman sewaktu kuliah (invisible college ), organisasi formal, dan sistem ekonomi di masyarakat.

  • Interaksi antara pemakai dengan sistem informasi.

Kajian ini  diarahkan  pada proses interaksi antara pemakai dengan sistem yang ada di perpustakaan atau di pusat-pusat informasi. Yang menjadi perhatian utama adalah sikap dan perilaku pemakai.

Jadi kajian pemakai sangat penting dilakukan di perpustakaan biar pun diluar perpustakaan yang berkaitan dengan kebutuhan pemakai akan informasi tetap dipenuhi atau perlu diari jalan keluar jika perpustakaan yang koleski kurang memadai maka pustakawan perlu mencari alternatif lain/ mencari perpustakaan lain yang memiliki koleksi perpustakaannya memadai dan dapat memenuhi kebutuhan para pemustaka akan informasi. 

Dalam perpustakaan perguruan tinggi banyak sekali kebutuhan informasi yang masih belum terpenuhi, baik dari segi koleksi, fasilitas dan juga pelayana pengguna informasi diperpustakaan jadi banyak pengguna informasi lebih cenderung menggunakan teknologi dibanding dengan kehadiran perpustakaan yang koleksinya kurang memadai. 

Ada juga alasannya mengapa perpustakaan perguruan tinggi kurang memadai koleksinya. Oleh karena itu kajian pemakai membantu pustakawan dalam mengembangkan perpustakaan yang berfungsi sebagai pusat informasi dan juga mengetahui dan memahami apa saja kebutuhan pemustaka dalam mengcukupi kebutuhan informasi yang diinginkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun