Mohon tunggu...
Feliciano K. Sila
Feliciano K. Sila Mohon Tunggu... Relawan - Peziarah di Jalan Kehidupan

Menulis untuk menghidupi ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Awan Menggantung

24 September 2021   00:38 Diperbarui: 24 September 2021   00:50 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
F.K. Sila, Dokumen pribadi

Awan menggantung di awal musim gugur, antara pekat dan putih kebiruan 

Menggantung harapan pada titik-titik air hujan yang bisa tumpah sewaktu-waktu 

Mengairi padang belantara dan tandus musim panas 

Antara jerih lelah dan lega basah kuyup oleh hamparan yang membentang, alam pun harapan 

Hari-hari berpacu dalam irama serba tergesa, lalu kita lupa menoleh sebentar, atau sejenak menarik napas 

Dari kepenatan yang kian meninggi, kadang melelahkan hingga ke ubun-ubun. 

Titik-titik air hujan dan awan awal musim gugur datang memberi teduh 

Agar segar jiwa dan raga.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun