Seribu satu jalan membentang
Lahir dari getar-getar jiwaÂ
Dikendalikan kehendak budiÂ
Menuntun kaki melangkah maju.
Ada yang memimpikan tempat di surga
Tapi membangun neraka di bumiÂ
Bertingkah bagaikan TuhanÂ
Padahal belum selesai menjadi manusia.
Akar segala yang baik pun
Yang lebih dari burukÂ
Ada pada nubari, jiwa, hati nuraniÂ
Manusia, dirinya dan sesama.
Seribu satu jalan membentang di pelupuk mata
Antara kebaikan dan kejahatanÂ
Kemanusiaan dan ingat diriÂ
Kalau belum sempurna jadi insan, jangan bermimpi menempati surga.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!