Bait-bait mazmur berkumandang
di kedalaman jiwa, membahana
membangkitkan rasa syukur
di setiap nadi,Â
seperti humus yang memberi hidupÂ
ranting-ranting sepanjang musim.Â
Hidupku sejauh bait-bait doaÂ
di saat teduh pun di tengah gemuruhÂ
arus gelombang dan angin semilirÂ
memberi diri sejauh ada.
Pada setiap bayangÂ
diri dan sesama, jagad dan seisinyaÂ
tercermin wajah dan tapak kaki Ilahi.
Hidupku sejauh doaÂ
terucap dari bibir keluÂ
pun di saat senyum bahagiaÂ
roh yang membumi.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!