Mohon tunggu...
Kens Hady
Kens Hady Mohon Tunggu... Seorang yang biasa, yang kadang suka menulis

Black Dew

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Satelit Telkom 3S, Merupakan Berkah Bagi Industri Kreatif

28 Februari 2017   23:51 Diperbarui: 1 Maret 2017   00:46 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anda mempunyai pacar atau pasangan  yang berada di daerah pelosok? Atau di daerah perbatasan? Anda tidak perlu khawatir lagi akan tertundanya rasa kangen yang mengharu biru. Bila sebelumnya mungkin hanya bisa sms atau telfon tapi sering terhalang sinyal, saat ini anda bisa tersenyum lega.  Anda bisa tertawa bareng dengan si dia dengan video call. Anda bisa dengan mudah menulis pesan pesan romantis dengan platform medsos yang anda sukai. Ehm.. anda akan memulai atau mungkin sudah berbisnis dengan rekan yang ada di daerah terpencil? 

Sekarang bukan lagi menjadi masalah yang serius. Karena PT. Telkom Indonesia telah meluncurkan Satelit Telkom 3S yang jangkaunya bisa mencapai seluruh wilayah nusantara, bahkan sampai seluruh Asia Tengara dan sebagian Asia Timur. Dengan adanya Satelit Telkom 3S ini, daerah yang terdepan, terluar dan terpencil bisa dengan mudah mengakses jaringan internet. Artinya, daerah-daerah tersebut akan lebih mudah untuk melakukan kegiatan yang berkaitan dengan dunia digital. Baik untuk kepentingan privasi maupun kepentingan bisnis.

Dalam kegiatan ekonomi, kita kenal adanya industri kreatif. Masih banyak yang bingung apa itu industri kreatif. Karena memang ada beberapa pihak yang mendefinisikan Industri Kreatif dengan  pendapatnya sendiri. Mengacu pada Kementrian Perdagangan, Industri Kreatif merupakan adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut. Dalam pemetaan Departemen Perdagangan Republik Indonesia, ada 15 Sub sector yang termasuk sebagai industri kreatif. Ke 15 itu meliputi, Periklanan, Arsitektur,Pasar Barang Seni, Kerajinan,Desain, Fesyen, Permainan Interaktif, Musik, Seni dan Pertunjukan, Penerbitan dan Percetakan, Layanan Komputer dan Piranti Lunak, Televisi dan Radio,Riset dan Pengembangan, Kuliner dan yang terakhir adalah Video, Film dan Fotografi.

Apakah anda termasuk yang bermain di industri kreatif? Jika iya, anda termasuk beruntung. Di era digital sekarang ini, kebutuhan akan jaringan internet menjadi sangat pokok. Semua orang memerlukan kemudahan mendapatkan informasi dan komunikasi. Dan PT. Telkom Indonesia memang sangat menyadari itu. Sebagai komitmen pelayanan yang terbaik, akhirnya Satelit 3S diluncurkan dan menjelajah angkasa pada tanggal 15 Februari 2017, jam 04.39 WIB dari Guyana, Perancis. Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan kapasitas pelayanan. Selain itu juga berharap bisa berperan aktif membangun masyarakat digital hingga ke pelosok nusantara dan peningkatan perekonomian bangsa.

Satelit Telkom 3S menjelalahi angkasa raya juga merupakan upaya solusi atas kurangnya kebutuhan transponder satelit bagi bangsa Indonesia. Baik untuk komunikasi ataupun penyiaran nasional, yang mau tidak mau Indonesia harus menyewa puluhan satelit asing. Satelit merupakan keharusan untuk Indonesia karena geografis  yang terdiri dari banyak kepulauan dan pegunungan. Perlu diketahui,  sebelumnya kita memerlukan sekitar 100 satelit dan saat ini lebih dari 50 satelit asing yang kita sewa. Dengan mengangkasanya Satelit Telkom 3S ini, bisa menjadi gebrakan atas kedaulatan NKRI. Dengan cakupan jangkauan yang meliputi seluruh nusantara, bahkan Asia Tenggara dan sebagian Asia Timur, menjadi modal utama dalam kemandirian bangsa ini di bidang komunikasi dan telekomunikasi. Sehingga bangsa ini tidak perlu khawatir adanyanya penyadapan dari pihak asing..

Dengan semakin mudahnya akses internet yang didukung  Satelit Telkom 3S, para pelaku industri kreatif akan lebih mudah mengembangkan produk atau jasa yang menjadi kebanggannya. Tidak terhalang  bentuk geografis yang ada. Meskipun dari ujung Sabang maupun ujung Merauke. Tidak ada lagi cerita sinyal terhalang oleh gunung. Terutama dalam hal marketing. Bila dulu untuk marketing mengharuskan orang “turun” ke lapangan. Dengan perkembangan yang ada, cukup dengan interaksi secara digital. Cukup dari rumah atau pas bareng keluarga. Pemasaran di jaman digital juga lebih banyak membawa keuntungan baik bagi pemilik industri kreatif maupun calon konsumen. Berikut manfaat pemasaran online atau yang bisa disebut e-comerce:

1. Aktif selama 24 jam  :  bagi pelaku industri kreatif dan calon konsumen bisa dengan mudah mengakses atau bertransaksi kapan saja

2. Tidak terbatas batas negara. Bisa diakses di seluruh negara.

3. Bagi pelaku usaha engurangi modal publikasi yang bersifat fisik.

4. Sangat mudahnya interaksi antara pelaku usaha dan calon konsumen.

Adapun untuk mempromosikan secara online produk ataupun jasa dari indutri kreatif yang ada begitu beragam. Beberapa di antaranya :

  • Membuat blog atau portal khusus yang dioptimasi ke search engine
  • E-mail dengan Mailing List
  • Sistem Afiliasi
  • Pay Per Click
  • Share di medsos

Ada yang bilang, indutri kreatif itu tumbuh karena ada pandangan bahwa ekonomi itu seharusnya tidak tergantung pada keberadaan bahan baku, modal kapita, atau jarak distribusi ataupun lainnya. Bahwa sebuah ide/gagasan pun bisa menjadi sebuah modal. Sehingga timbul pemikiran bahwa ekonomi bisa tumbuh dalam bentuk pelayanan ataupun jasa. Karena saat ini adalah jaman digital, ide ataupun gagasanpun bisa ter-eksplor lebih dalam dan beragam. Kitapun bisa melihat dengan fenomena kemunculan Go-jek dan Star Up lainnya yang sejenis. Tentang ide bisa saja inovasi ataupun menduplikasi.

Ke depan, semakin mudah akses internet, industri kreatif akan semakin berkembang. Pemasaran produk, Layanan jasa akan semakin variatif. Saat ini saja kita sudah dapat belanja cuma dari rumah. Memesan layanan transportasi, pas lapar juga tinggal pencet saja. Ketika badan ada terasa aneh merasa tidak sehat, tinggal pencet, ada dokter yang siap menjawab konsultasi kita. Semua itu juga merupakan indutri kreatif yang memanfaatkan akses internet. Hidup terasa lebih mudah dan sederhana. 

Bagi pelaku industri kreatif dalam era medsos, juga punya banyak keuntungan. Interaksi dengan klien ataupun calon pelanggan bisa lebih intens. Tidak terhalang jarak dan waktu. Iyah, waktu bukan  lagi sebuah halangan. Siapapun bisa bertanya ataupun menjawab kapanpun. Karena interaksi yang ada bukan lagi terbatas dalam satu zona waktu. Di Indonesia malam, di amerika siang. Jika memang, klien memerlukan komunikasi, tentu saja kita sebagai pelaku usaha kreatif tidak mempermasalahkan tentang waktu.

Columbia Journalism Review (CJR) melakukan sebuah riset tentang kepercayaan masyarakat tentang informasi yang didapat dari online, radio, televisi dan media cetak. Dan hasilnya menunjukan informasi dari online lah yang menjadi kepercayaan terbesar masyarakat saat ini, yaitu sebesar 82 % dari responden. Dengan demikian berarti dunia onlenlah potensi pasar yang terbesar dan harus digarap. Kemudian informasi dari televisi mempunyai kepercayaan sebesar 15%. Sisanya Radio dan media cetak. Dan untuk memasuki media onlen dan televise, yang kita perlukan adalah kekuatan yang didukung dengan satelit.

Saat kita memasuki dunia maya, kita bagaikan melihat jutaan calon konsumen bagi produk atau jasa usaha kreatif kita. Kita mesti bisa membuat strategi bisnis yang efektif sehingga kita bisa menjaring konsumen sebanyak-banyaknya dengan kepuasan yang mereka rasakan. Salah satunya dengan adanya komunikasi interaktif. Baik melalui chatting, email maupun video call. Hal itu bisa berjalan baik saat jaringan berfungsi dengan baik. Tentu kita akan pengin teriak, ketika kita sudah hampir deal. Eh jaringan terputus. Ketika sudah sudah terhubung lagi, calon konsumen sudah berubah pikiran. Beruntung kita, Telkom Indonesia meningkatkan kapasitas pelayanan dengan mengangkasanya Satelit 3S.

Pelaku Industri Kreatif sangat disarankan lebih menggunakan media online untuk pemasarannya. Kebutuhan dan tren masyarakat semakin dinamis. Bila dulu informasi cukup dengan membaca teks, sekarang ini telah tumbuh tren, masyarakat suka dengan informasi berupa video. Di hampir semua platform telah terdapat fasilitas video untuk memanjakan para usernya. Dalam sebuah laporan studi  dua orang peneliti yaitu Antonis Kalogeropoulos dan Federica Cherubini , serta seorang jurnalis, Nic Newman yang diterbitkan oleh Reuters Institute Study Of Journalism University of Oxford menyatakan bahwa dewasa ini memang ada peningkatan penggunaan video di media sosial. Hal ini disebabkan karena fitur penunjang pemutar video di platform medsos  dan fitur sharing. Bila pelaku Industri Kreatif jeli terhadap tren perilaku masyarakat di dunia maya, bisa dipastikan potensi keuntungan akan lebih banyak didapat.

PT. Telkom Indonesia telah menyediakan sarana para pelaku industri kreatif yang ada di Indonesia untuk bisa memanfaatkan fasilitas bagi pengembangan usahanya.  Tentunya harus dibarengi partisipasi aktif agar terwujud perkembangan perekonomian bangsa sesuai yang diharapkan bersama. Di dalam Konferensi pers peluncuran The Microsoft Asia Digital Transformation Study, di Jakarta, 28 Februari 2017, diceritakan bahwa dalam study Microsoft tersebut, ditemukan fakta bahwa 90% pebisnis Indonesia menyatakan perlu adanya transformasi digital untuk kemajuan usaha perusahaannya. Tapi sayangnya hanya 27 % yang sudah melakukan. Sedang yang baru merencanakan ada 51%, dan sisanya belum ada strategi apapun.

Keberadaan Satelit 3S merupakan berkah bagi pelaku industri kreatif. Baik langsung ataupun tidak langsung. Terutama bagi pelaku industri kreatif yang ada di daerah terpencil. Kekayaan alam indonesia yang begitu beragam bisa menjadi potensi yang sangat besar bagi kesejahteraan pelaku usaha khususnya dan secara umum bagi bangsa Indonesia. karena sesungguhnya industri kreatif ini menyumbang PDB yang signifikan bagi negara.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun