Mohon tunggu...
Kens Hady
Kens Hady Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang yang biasa, yang kadang suka menulis

Black Dew

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Satelit Telkom 3S, Merupakan Berkah Bagi Industri Kreatif

28 Februari 2017   23:51 Diperbarui: 1 Maret 2017   00:46 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada yang bilang, indutri kreatif itu tumbuh karena ada pandangan bahwa ekonomi itu seharusnya tidak tergantung pada keberadaan bahan baku, modal kapita, atau jarak distribusi ataupun lainnya. Bahwa sebuah ide/gagasan pun bisa menjadi sebuah modal. Sehingga timbul pemikiran bahwa ekonomi bisa tumbuh dalam bentuk pelayanan ataupun jasa. Karena saat ini adalah jaman digital, ide ataupun gagasanpun bisa ter-eksplor lebih dalam dan beragam. Kitapun bisa melihat dengan fenomena kemunculan Go-jek dan Star Up lainnya yang sejenis. Tentang ide bisa saja inovasi ataupun menduplikasi.

Ke depan, semakin mudah akses internet, industri kreatif akan semakin berkembang. Pemasaran produk, Layanan jasa akan semakin variatif. Saat ini saja kita sudah dapat belanja cuma dari rumah. Memesan layanan transportasi, pas lapar juga tinggal pencet saja. Ketika badan ada terasa aneh merasa tidak sehat, tinggal pencet, ada dokter yang siap menjawab konsultasi kita. Semua itu juga merupakan indutri kreatif yang memanfaatkan akses internet. Hidup terasa lebih mudah dan sederhana. 

Bagi pelaku industri kreatif dalam era medsos, juga punya banyak keuntungan. Interaksi dengan klien ataupun calon pelanggan bisa lebih intens. Tidak terhalang jarak dan waktu. Iyah, waktu bukan  lagi sebuah halangan. Siapapun bisa bertanya ataupun menjawab kapanpun. Karena interaksi yang ada bukan lagi terbatas dalam satu zona waktu. Di Indonesia malam, di amerika siang. Jika memang, klien memerlukan komunikasi, tentu saja kita sebagai pelaku usaha kreatif tidak mempermasalahkan tentang waktu.

Columbia Journalism Review (CJR) melakukan sebuah riset tentang kepercayaan masyarakat tentang informasi yang didapat dari online, radio, televisi dan media cetak. Dan hasilnya menunjukan informasi dari online lah yang menjadi kepercayaan terbesar masyarakat saat ini, yaitu sebesar 82 % dari responden. Dengan demikian berarti dunia onlenlah potensi pasar yang terbesar dan harus digarap. Kemudian informasi dari televisi mempunyai kepercayaan sebesar 15%. Sisanya Radio dan media cetak. Dan untuk memasuki media onlen dan televise, yang kita perlukan adalah kekuatan yang didukung dengan satelit.

Saat kita memasuki dunia maya, kita bagaikan melihat jutaan calon konsumen bagi produk atau jasa usaha kreatif kita. Kita mesti bisa membuat strategi bisnis yang efektif sehingga kita bisa menjaring konsumen sebanyak-banyaknya dengan kepuasan yang mereka rasakan. Salah satunya dengan adanya komunikasi interaktif. Baik melalui chatting, email maupun video call. Hal itu bisa berjalan baik saat jaringan berfungsi dengan baik. Tentu kita akan pengin teriak, ketika kita sudah hampir deal. Eh jaringan terputus. Ketika sudah sudah terhubung lagi, calon konsumen sudah berubah pikiran. Beruntung kita, Telkom Indonesia meningkatkan kapasitas pelayanan dengan mengangkasanya Satelit 3S.

Pelaku Industri Kreatif sangat disarankan lebih menggunakan media online untuk pemasarannya. Kebutuhan dan tren masyarakat semakin dinamis. Bila dulu informasi cukup dengan membaca teks, sekarang ini telah tumbuh tren, masyarakat suka dengan informasi berupa video. Di hampir semua platform telah terdapat fasilitas video untuk memanjakan para usernya. Dalam sebuah laporan studi  dua orang peneliti yaitu Antonis Kalogeropoulos dan Federica Cherubini , serta seorang jurnalis, Nic Newman yang diterbitkan oleh Reuters Institute Study Of Journalism University of Oxford menyatakan bahwa dewasa ini memang ada peningkatan penggunaan video di media sosial. Hal ini disebabkan karena fitur penunjang pemutar video di platform medsos  dan fitur sharing. Bila pelaku Industri Kreatif jeli terhadap tren perilaku masyarakat di dunia maya, bisa dipastikan potensi keuntungan akan lebih banyak didapat.

PT. Telkom Indonesia telah menyediakan sarana para pelaku industri kreatif yang ada di Indonesia untuk bisa memanfaatkan fasilitas bagi pengembangan usahanya.  Tentunya harus dibarengi partisipasi aktif agar terwujud perkembangan perekonomian bangsa sesuai yang diharapkan bersama. Di dalam Konferensi pers peluncuran The Microsoft Asia Digital Transformation Study, di Jakarta, 28 Februari 2017, diceritakan bahwa dalam study Microsoft tersebut, ditemukan fakta bahwa 90% pebisnis Indonesia menyatakan perlu adanya transformasi digital untuk kemajuan usaha perusahaannya. Tapi sayangnya hanya 27 % yang sudah melakukan. Sedang yang baru merencanakan ada 51%, dan sisanya belum ada strategi apapun.

Keberadaan Satelit 3S merupakan berkah bagi pelaku industri kreatif. Baik langsung ataupun tidak langsung. Terutama bagi pelaku industri kreatif yang ada di daerah terpencil. Kekayaan alam indonesia yang begitu beragam bisa menjadi potensi yang sangat besar bagi kesejahteraan pelaku usaha khususnya dan secara umum bagi bangsa Indonesia. karena sesungguhnya industri kreatif ini menyumbang PDB yang signifikan bagi negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun