Selain menciptakan formula kosmetik yang terbaik, menentukan bahan kemasan tidak kalah jauh pentingnya apalagi jika dihadapkan dengan dampaknya pada lingkungan. Tidak semua kemasan produk kecantikan mudah didaur ulang. Masalah utamanya terletak pada pemakaian berbagai bahan yang merekat kuat satu sama lain sehingga mempersulit pemisahannya.
Faktanya, pemisahan sampah kemasan produk kecantikan di Indonesia masih dilakukan secara manual satu per satu dengan tenaga tangan manusia. Penggunaan tenaga mesin sayangnya masih tergolong mahal dalam pembiayaan.
Sebagai konsumen, Anda harus bijaksana dalam berkonsumsi. Apa yang bisa dilakukan oleh konsumen? Ya, membantu melakukan pemilahan sampah. Dengan mengategorikannya, Anda telah membantu para pelaku daur ulang seperti halnya bank sampah. Apa saja tipe kemasan produk kecantikan yang bisa Anda perhatikan tingkat kesulitan daur ulangnya?
-
Kemasan Tubes
Kemasan ini biasanya didesain dengan luaran plastik, sedangkan bagian dalam berbahan aluminium. Kedua bagian ini menempel erat dan sulit dilepaskan dalam proses pemilahan.
Kemasan Sheet Mask
Sheet mask yang beredar di khalayak memang dipasarkan secara sengaja sebagai produk sekali pakai, yang artinya setelah pemakaian pertama produk ini akan berakhir di tempat sampah. Kemasan ini biasanya terbuat dari kombinasi plastik dan aluminium yang dikenal sangat sulit untuk di daur ulang kembali. Biaya daur ulang untuk kemasan ini terbilang mahal, tidak sebanding dengan harga jual hasil daur ulangnya. Bahkan memerlukan alat khusus untuk memisahkan kemasan sheet mask.
Kemasan Sachet Multilayer
Pemisahan pada kemasan sachet multilayer memerlukan banyak waktu dan SDM untuk mengerjakannya, karena kemasan ini terbuat dari jenis bahan yang berbeda-beda dan sulit dipisahkan.
Kemasan Mini
Kemasan produk yang berukuran mini seringkali memicu masalah saat daur ulang. Tempat pendaur ulang barang bekas yang menggunakan mesin otomatis tidak dapat membaca kemasan yang berukuran kecil.Â