Mohon tunggu...
Kendri Suherman
Kendri Suherman Mohon Tunggu... wiraswasta -

"Mencoba mencari kebenaran hidup dengan menulis"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

episode 3

29 Agustus 2014   05:35 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:13 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

JUDUL : PERJUANGAN SIKATAK MENEMUKAN CINTANYA KEMBALI.

Bagi temanan-teman/pembaca budiman yang ingin tau cerita awalnya, silahkan dilihat pada link di bawah ini :

Episode 1 pada link ini : http://m.kompasiana.com/post/read/676557/1/perjuangan-sikatak-menemukan-cintanya-kembali.html

Episode 2 pada link ini : http://fiksi.kompasiana.com/cerpen/2014/08/04/sikatak-episode-2-677828.html

EPISODE 3.

Malam semakin larut, angin malam berhembus dengan berlahan , mengipas suasana hati Ker yang sedang tercabik panah kepiluan hati mengukir luka didada, Ker berlari menyongsong amukan ambisi sanak familinya yang hendak merebut kekayaan keluarganya. Seiring perputaran waktu yang mengalir bagai air menuju hilir sungai, tanpa diketahui dengan jelas telah meninggalkan landasan perjalanannya menuju hilir, waktupun mengelilingi poros jarum jam, tanpa disadari malam sudah semakin larut .

Kini ker sudah tiba di hadapan pintu kamarnya, yang berjarak enam meter dari pintu kamar tamu, disana terlihat segerombolan manusia yang sedang mendobrak pintu kamar tamu itu. Ker dengan selembar pedang ditangan memandangi segerombolan manusia itu dengan cermat.

Ker melihat segerombolan sanak familinya mengerumuni pintu kamar tamu sambil mendobrak pintu dan sosok pamannya berteriak-teriak, lebih kurang seperti ini “Kerr, Kerrr ayo keluar kau pecundang”. Tanpa spasi yang begitu panjang.

“ Hoooiiiiiiiiiiiiiiii, aku disini, tak usah repot-repot mencariku” teriak ker menarik perhatian sanak familinya yang sedang merusak pintu kamar tamu rumahnya, tepat membelakangi ker.

Tiba-tiba suara dobrakan pintu meredam, semua kepala berpaling kebelakang, seluruh pandangan tertuju pada ker dan selembar pedang samurai bersimpuh dalam genggamannya, mereka pun saling berpandangan dengan tatapan tajam.

“ hahahhahaha, pucuk dicinta ulampun tiba, ternyata bocah kemaren sore punya nyali juga rupanya ya, hahahaha” sahut paman ker, tertawa menghina ker.

“hahahahahahahahahahahahauuuu” suara tertawa bergemuru sanak famili ker ikut menghinanya. mengisi ruangan rumah malam itu.

“apa maksud kedatangan paman kesini, sehingga berlaku tidak sopan seperti ini kepada kami?”. Ucap ker sambil menatap tajam pada pamannya.

“haha, hai bocah tolol, itu bukan urusanmu maksud kedatangan kami kesini, hahahahaha, bocah kemaren sore sudah tau tentang sopan santun rupanya ya. Hei bocah jangan sok mengajari ku, aku lebih dulu makan garam darimu, jadi aku lebih banyak tau darimu tentang kehidupan ini, bocah tengik, aku gak butuh pengajaranmu dan jangan menghiraukanku, sepantasnya kamu menghiraukan dirimu bocah tengik hahaha, kamu memang benar-benar edan ya alias tolol, mana mungkin kamu bisa mengalahkan kami sebanyak 40 orang ini hanya melawan seorang diri, kamu hanya mengantarkan nyawa saja tolol. Hahaha tapi tak apa-apa, dengan begini kami dengan mudah sekali untuk menghantarkan kamu keneraka bocah tolol hahahaha”. Teriak paman ker sambil merendahkan ker.

Mendengar pernyataan itu ker hanya tersenyum lembut menghiasi wajahnya.

“paman, apakah paman tidak sadar bahwa ada yang memberi daya dan upaya pada paman, apakah paman tidak tau diatas langit masih ada langit, jadi paman tak punya hak untuk menentukan nasip hidup saya, melawan kalian semuanya cukup dengan seorang diri saja. Terlalu boros rasanya jika aku bawa pasukan tuk melawan kalian. Satu hal lagi paman dan buat yang lainya, didunia ini yang patut ditakuti hanyalah Allah SWT, jadi terhadap yang lainnya tak perlu takut, termasuk kepada paman dan kalian semuanya.”

“badebah, brengsek kau bocah sialan, beraninya kau melecehkanku, kan ku habisi kau bangsat, bunuh dia” ucap paman ker dengan nada lantang serta berlumuran amarah dan menyuruh seluruh anggotanya untuk membunuh ker.

“hiaaaaaak” suara bergemuru sanak family ker sebagai tanda pernyerangan sudah dimulai, ker pun demikian, merekapun berlari saling menyongsong hingga beradu ketangguhan sambil melayangkan senjata tajam, “kring kring kring jreng jreng jreng seet seet seeet” suara senjata tajampun beradu sepertinya senjata itu acap kali menyayat tubuh manusia dengan lahap malam itu, perang berkecamuk, darah bercucuran, menyembur kian kemari mewarnai malam itu.

Dentang denting pedang beradu seiring suara pekikkan kesakitan tertusuk ujung pedang pecahkan kesunyian malam itu, melayang-layang pedang ker merambah menghabisi sanak familinya yang hendak membunuhnya, semuanya pun tumbang, kini ker sampailah ia dihadapan pamannya yang sedang tergangah melihat ilmu berkelahi ker yang sehebat itu,yang tak pernah terlintas dibenaknya selama ini, pamannya pun tak sempat mengeluarkan parang dari sarungnya tangan ker pun sudah sampai dileher pamannya tak sampai satu kedipan mata ker pun mencekik leher pamannya serta dengan aksi pedang samurai ditangan kanannya sudah siap untuk menebas leher pamanya.

“paman kita sebagai umat beragama islam tidak diajarkan melakukan kekerasan, apalagi seperti prilaku paman ini, yang selalu mengadu domba dan rakus dengan harta benda dan juga kita selaku orang minangkabau yang berfalsafah adat basandi sarak, sarak basandi kitabbullah, sarak mangato adat mamakai, falsafah itu pun tak mengajarkan prilaku paman ini, bertobatlah paman, Allah maha pengampun serta penerima taubat orang yang bersungguh-sunguh.” Ucap ker bernada tegas memperingati pamannya dan berharap didalam hatinya untuk menghentikan pertumpahan darah dengan sanak familinya.

“kek kek kek kek kek kerrrr, a a a ampun ker, paman minta maaf,paman paman telah melakukan kesalahan yang besar kepada kalian, paman betul-betul mau bertobat ker, ampunilah paman” kata pamannya dengan gugup sambil memegang hulu parang yang diikat dipingangnya sambil menarik perhatian ker supaya tidak melihat kebelakang, karena pamannya itu melihat dibelakang ker ada dua orang anggotanya telah bangkit dari tumbangnya yang berlumuran darah dan tubuhnya tercabik-cabik sepertinya telah tersayat pedang samurai ker. Anggota pamannya itu satu bersenjata martil besar biasanya ia pakai untuk pemecah batu dan yang satunya lagi bersenjata kampak besar yang begitu tajam sekali.

“apakah pantas saya memaafkan paman semudah paman minta maaf pada ku, sedangkan paman telah merobek hatiku, paman juga membuat mama papa dan kakakku menangis ketakutan, paman buat air mata mereka menetes terbuang sia-sia menangisi perbuatan paman ini yang terlalu kejam kepada mereka, paman harus bayar mahal atas perbuatan paman, hiiiaaak akubunuh kamu” teriak ker sepertinya ingin memenggal kepala pamannya.

“ a a a ampun ker, ja ja jangan bunuh paman, paman akan bertobat kepada Allah jika kamu ampuni paman, paman janji tidak akan menggangu keluarga mu lagi, berilah paman waktu untuk bertobat ker” ucap paman ker ingin membela diri dengan gerogi.

“ baiklah paman, awas jika paman mengulanginya lagi, akan langsung ku tebas leher paman” ker langsung melepaskan cekikkannya pada leher pamannya dan ker menurunkan pedang samurainya.

“Terimahkasih ya ker atas kemurahan hati mu”

“ya sama-sama paman, semoga Allah memberkati kita semua” ker langsung berbalik membelakangi pamannya.

belum selesai perputaran badan ker, tiba-tiba !!!!!!

“Buuuukhhhhh, paaaksssss” suara martil keburu sampai membentur dan kampak menancap dikepalanya ker.

“aaaaaaaaaaaaaaaaaak, Allahuakbar” ker berteriak kesakitan yang bukan alang kepalang sakitnya benturan benda keras terasa begitu kuat yang dihempaskan sanak familinya tepat dikepala ker, darah pun bercucuran kedepan dan kebelakang hingga membasahi wajah mereka serta wajah pamanya.

Ker pun kehilangan kesaadarannya, matanya pun terpejam, seakan ia tak sanggup menahan sakitnya, tubuhnya pun melemah mulai tepar, pamannya langsung mendekap tubuh ker dan menahannya.

“hahahahahaha, mampus kau bodoh hahahaha ternyata kamu mudah ditipu tolol” kata pamannya ker sambil mencopot parang dari sarangnya dan menusuk tubuh ker dari belakang sebanyak 10 tusukan lalu pamannya melepaskan tubuh ker hingga terhempas kebawah sambil tertawa lebar hahahahahaha.

“Bruuuuuk” tubuh ker terhempas kelantai dan tepar, saking sakitnya ker tak mampu lagi berteriak, ker hanya mampu menggerak-gerakan bibir saja, sepertinya sedang mengucapkan, “Assyhaduallah ilaa haillallah, waasyhaduannamummdarrasuulullah”.dengan terbata-bata.

“mampus kau bangsat, bersemayamlah kau di neraka hahahahaha, bukh bukh bukh” suara sanak family ker bersama pamannya mengerumuni ker dan menginjak serta menginjak-injak tubuh ker yang sedang sekarat.

“sudah-sudah, cukup. Hentikan semuanya, hahahaha sekarang kita sudah menang dan kita sudah sah mengusai seluruh harta kekayaan ker bersama keluarganya, sekarang kalian semuanya, buang mayat sampah ini ke batang air sinamar, supaya orang kira sampah ini dikeroyok preman yang tak jelas asal usulnya di luar sana lalu dibuangnya kesungai ”tutur paman ker memerintahkan anggotanya untuk membuang ker kesungai

“baiklah paman” jawaban mereka secara bersama-sama.

Tanpa mengulur waktu yang panjang mereka langsung menyeret ker untuk dibuang kesungai,

“Hahahahahahaha” paman ker tertawa riang mengiringi dari belakang.

Suara tawa itu semakin lama semakin menjauh, nyaris terdengar di telinga IR yang telah menyaksikan peristiwa pembunuhan ker yang dilakukan sanak familinya sendiri, Rupanya IR sudah tersadar dari pingsanya sewaktu terjadi perkelahian malam itu. Perih memang hati IR menatap nasib yang menimpa sahabat baiknya, namun apalah yang hendak ia kata,ia tak bisa berbuat apa-apa selain ratapan tangis yang bisa ia gumam sendiri dalam kesunyian malam.

********************

Waktupun terus berputar, malam berganti siang, siangpun berganti malam, warna kegundahan memandikan suasana rumah IR, kini pagipun menemui IR, sudah satu hari dua malam semenjak jasad ker dibuang kesungai, sampai sekarang belum juga ada kabar tentangnya menghampiri IRsedang duduk di sofa yang tergeletak di teras rumahnya serta berbisik-bisik di hatinya.

“ker, maafkan aku tak bisa membantumu malam itu, sampai sekarang akupun juga tidak tau bagaimana kabarmu, apakah kamu masih hidup apa bukan, aku benar-benar sahabatmu yang tak berguna ker, seharusnya aku bisa menyelamatkan kamu malam itu, ker jika kamu masih hidup seharusnya kamu sudah kembali ker, atau jangan-jangan kamu sudah meninggal?, tapi itu tidak mungkin, aku gak percaya kamu sudah meninggal, karena hatiku berkata bahwa kamu masih hidup, Ya Allah apa yang harus kulakukan?.” IR terdiam sejenak sertamemikirkan sesuatu dan tiba-tiba.

“ aku harus mencari ker sampai ketemu hidup atau matinya, hanya itu yang bisa aku lakukan sekarang dan jika aku sudah bertemu ker aku akan sampaikan padanya, bahwa aku sudah menyelamatkan mama, papa dan kakaknya. Karena sanak familinya sangat menginginkan nyawa mereka, kemaren siang aku langsung mengirim mereka kerumah saudaraku dikepulauan riau alias kepri, ya ya ya ya,ini memang ide cemerlang, aku harus cepat lakukan ini, sebelum semuanya terlambat” IR berbicara sendiri dihatinya.

Setelah IR duduk di teras rumahnya Ir langsung masuk kedalam rumah untuk menemui ibu dan ayahnya yang sedang duduk didalam rumah, IR melihat keduanya sedang berduka menangis bersedih semenjak IR mengabarinya terhadap apa yang telah menimpa ker dan keluarganya. IR langsung menghampiri keduanya.

“ayah, ibu, aku mau pamit mau mencari ker.”

“ ‘aaaaaaa, huuuuuuuu uuuuu uuuuuUUUUUUU UUUUUU UUUU” mendengar pernyataan IR itu, ayah ibunya menangis lebih keras lagi dari yang pertama tadi.

“ nak kami bukan melarangmu mencari sahabatmu, kami hanya khawatir dengan keadaanmu, luka di kepalamu kan belum sembuh, nanti kalau terjadi apa-apa padamu bagaimana, IR, hanya kamu anak satu-satu kami ?” kata ibu IR

“iya IR ibumu benar” kata ayah IR mempertegas ucapan Istrinya.

“ayah, Ibu, Insyaallah saya kan baik-baik saja, kita harus cepat berbuat dalam keadaan genting seperti ini, sebelum semuanya menjadi terlambat” ucap IR membujuk orang tuanya sambil menatap dalam keduanya.

“iya nak, karena kami melihat I’tikat baik mu dan kitajuga dianjurkan untuk saling tolong menolong antar sesama, pergilah nak, tapi kami juga ikut bersamamu”

“ ibu,ayah, bukannya aku tidak senang ditemani, aku tidak tau, entah berapa lama aku kan bisa menemukan ker, sebaiknya ayah, ibu disini saja, tunggu saja aku kembali membawa ker pulang hidup atau matinya.”

“baiklah nak kalau begitu keinginanmu, kami lepas kamu dengan hati yang suci dan segenap ridho kami terhadapmu, semuanya kami serahkan kepada Allah SWT, semoga kita semua dalam ridho dan dalam perlindunganNYA, tunggu sebentar ya nak, ibu ambilkan dulu bekal untukmu selama di perjalanan.”

“iya bu.”

Ibu IR pun pergi kedapur mengambilkan bekal untuk IR selama diperjalanan, kini IR hanya duduk bersama ayahnya.

“IR apakah kamu yakin ker itu masih hidup, setelah ayah menerawang dengan logika ayah, apakah mungkin seorang manusia akan selamat dari terjangan maut dengan kondisi kepalanya yang pecah akibit benturan benda keras serta tajam dan tubuhnya juga menerima luka tusukan sebanyak 10 kali tusukan, lalu ia juga langsung dibuang kesungai ia bukan langsung mendapat penanganan medis, sangat mustahillah rasanya ker akan selamat dari maut. Mohon maaf ya IR bukanya ayah melemahkan semangatmu untuk mencari Ker, itu hanya kehawatiran yang melintas di benak ayah, sebenarnya ayah juga berharap ker masih hidup.”

“Hmmmm, iya ayah IR juga ngerti kalau ayah juga menghawatirkan Ker, logika IR juga begitu ayah, namun hati kecil IR berkata bahwa ker belum mati, ia masih hidup ayah, IR teringat kata-kata ker sewaktu kami lagi mancing ikan disungai pada dua bulan yang lalu, ketika itu kami diskusi tentang kedudukan logika manusia, Ker bilang tidak semuanya yang ada pada kehidupan ini bisa mengandalkan logika semata. Karena ada hal-hal tertentu yang tidak bisa dijangkau oleh logika kita, karena akal pemikiran manusia ini terbatas, jadi pemikiran manusia itu tidak mutlak kebenarannya, kebenaran yang mutlak itu terletak pada Allah SWT, dengan demikian sesuatu yang ada pada pikiran kita saat sekarang belum pasti itu akan terjadi pada realita yang akan datang sewaktukita jumpai, karena disana tersimpan adanya kekuasaan Allah SWT, maksud saya gini IR, umpamanya seorang mahasiswa yang sedang menulis skripsi, terus dia dapat dosen pembimbing yang kiler,sehingga saking kilernya banyak mahasiswa yang gak jadi wisuda gara-gara dosen itu pada tempo dulu, peristiwa yang menimpa seniornya itu selalu menghantui mahasiswa yang sedang bimbingan dengan dosen kiler itu. Pada awalnya mahasiswa itu takut jika tidak jadi wisuda gara-gara ia dapat pembimbing dosen itu, karena mahasiswa itu terus memberanikan diri dan selalu bersabar menghadapinya selama ia bimbingan, toh pada akhirnya mahasiswa itu wisuda juga, nah gitu IR dari contoh tersebut kita bisa liat, bahwa yang kita fikirkan pada awalnya belum tentu itu terjadi pada akhirnya, demikianlah kata ker ayah.”

“maka dari itu ayah, aku mempunyai keinginan yang kuat untuk mencari ker sampai ketemu, aku belum percaya ker itu sudah mati, sebelum aku melihat keadaan ker yang sebenarnya”sambungan ulas IR pada ayahnya.

Terus aku bertanya lagi pada dia ayah, “ loh kok contohnya anak kuliahan sih ker, kita kan masih SMA, gak ketuaan gitu, kita ngomongin soal anak kuliahan hihi.” Aku bilang gitu sambil candain dia ayah.

Lalu ia tersenyum lebar dan dia juga jawab begini ayah, “ apa salahnya sih IR, kalau kita masih SMA punya wawasan seperti orang yang sudah kuliah, atau seperti orang yang sudah S1 punya wawasan seperti orang yang sudah S2 dan begitu juga seterusnya, kan ngak ada salahnya IR?, sebenarnya gini loh IR, kita nyari ilmu itu, tidak musti terpokus pada ilmu yang kita pelajari disekolah yang kita lalui. Banyak hal lain yang harus kita ketahui di luar sekolah.” Nah gitu kata ker pada IR waktu itu ayah.

“mmmm,yayayaya ya IR, sekarang ayah sudah mengerti isi hatimu, carilah ker dengan segera, semoga ia cepat ditemukan. Nah itu ibumu dah datang membawa bekal buat kam diperjalanan nanti.” Tutur ayah IR sambil mengangguk-ngangguk danmenaik- naik turunkan peci nasional dikepalanya.

“IR ini segenap bekal makanan untukmu diperjalanan nanti.”

Iya bu, terimahkasih ya bu” IR langsung mengambil bekal yang disuguhkan ibunya dihadapannya.

“iya Sama-sama nak”

“ayah, Ibu, IR harus berangkat pagi ini, IR mohon pamit ya.” Ucap IR sambil memeluk serta bersalaman dan menciumi tangan satu persatu kedua orang tuanya.

“iya nak, hati-hati diperjalanan ya dan jaga dirimu baik-baik”

“iya, ayah, ibu juga jaga diri baik-baik ya dirumah”

Setelah usai pamitan IR pun berjalan menuju batang air sinamar yang melintas di kenagarian kumanis, IR berjalan menyusuri tebing-tebing, menuju hilir sungai yang tiada terkira ujungnya. Selain itu, batang air sinamar juga merupakan batas daerah kediamanya dengan Nagari tanjung bonai aur di kecamatan sumpur kudus, kabupaten Sijunjung sumatera Barat. Dimana pada batang air itulah Ker dibuang oleh sanak familinya pada dua malam yang lalu. Tanpa sepengetahuan IR, rupanya ker telah dibantu dan diselamatkan oleh ratu kodok, tapisayang kini ker tidak berwujud manusia lagi, melainkan sekarang ker berwujud seekor katak yang malang.

Dengan demikian, ker juga tidak mengetahui Kalau IR sedang mencarinya dari lima tahun yang silam sampai sekarang, melihat kondisi yang rumit seperti itu, apakah IR mampu menemukan ker apa tidak?, sepertinya akan berujung pada takdir.

**********************

Angin berhembus dengan berlahan mengisi senja bulan suci Ramadhan, semilirnya angin mengalir temani senja seekor katak malang yang bernama ker, sedangduduk termenung di atas batu ditepi kolam ikan yang tergeletak di tepi jalan. Sepertinya lamunannya itu betul-betul hanyut keperistiwa lima tahun silam yang telah menimpanya, sungguh membuat hati ker rapuh, luluh berkeping-keping, seakan ia tak berani lagi membuka mata untuk menatap kehidupan, air matanyapun mengalir membasahi pipi.

Saat kepiluan menyelimuti hati ker dalam lamunannya, sekali-kali bayangan senyum E menghiasi wajah cantiknya hadir temani gundahnya. Semenjak ker berjumpa E sekitar sebulan yang lalu dan telah mengisi relung hatinya, kini ker terasa hidup kembali, sepertinya nama E telah terlukis indah dihatinya, bagai bayangan sosok E telah mampu merobek kepiluan hati ker dan mengusap air mata yang mengalir dipipinya, sehingga membuat kodok malang itu tercengar-cengir sendiri dalam lamunannya, ketika ker teringat tentang E ia merasa bahagia sekali dan ketika ker tersadar tentang dirinya, ia gundah lagi, karena ia sadar bahwa dirinya hanyalah seekor katak yang malang.

“ Mana mungkin, seorang manusia secantik E mau mencintai seekor katak seperti aku ini” ker berbisik-bisik dihatinya.

“HUUUUUUUUUUUUUUUFFFFFFFFFFFFFFFFhhtt” ker menghembuskan nafas keletihan, sepertinya ker tambah galau lagi, karena hanya E lah satu-satunya wanita yang menggugah hatinya dari golongan manusia.

Ketika ker galau hanyut dalam lamunannya, tiba-tiba.

“hoiiiiiiii, ssssplak” seorang wanita cantik dari bangsa katak menghardik dan menepuk bahu ker yang sedang melamun, sehingga ker terkejut.

“ HOOOOUUUUUUU” suara teriakan ker sedang terkejut, terlonjak dan tersadar dari lamunannya, secara spontan ker melihat kebelakangnya.

“hahahahahahaha” jenifer seekor katak paling tercantik dibangsanya tertawa melihat ker terkejut.

“ mmmm, kamu rupanyajenifer, ngagetin kakak lagi asik aja.” Tuturker dengan nada santai dan jenifer langsung mengambil posisi duduk tepat disamping ker.

“disini kakak rupanya, dari tadi aku dah mutar-mutar loh kak, nyariin kakak.” Tutur jenifer begitu lembut sambil merebahkan kepalanya kebahu ker, sepertinya jenifer lega sekali bisa menyandarkan kepalanya dibahu ker, walau ker bukan kakak kandungnya, namun bagi jenifer menganggap ker sudah lebih dari kakak kandungnya sendiri, batin mereka sudah menyatu, bagai dua insan kakak beradik yang tak bisa dipisahkan lagi,jenifer sangat bangga sekali memiliki kakak seperti ker, karena ker selalu sayang dan memanjakannya.

“Haahhhhhhh” ker menghembuskan nafas panjang tengah melepaskan beban difikiran yang ada dalam lamunannya tadi, sambil mengusap-usap lembut kepala jenifer yang berada pada pangkuannya.

“ada apa rupanya dedek nyariin kakak.”

“Hmmmm, tu kaaak, jeni disuruh bunda nyariin kakaaaak, kakak disuruh pulang keistana sama bundaaaaa.” Jawab jenifer dengan suara manja, dengan posisi pandangan lurus kedepan dan tetap merebahkan kepalanya di bahu ker.

“kenapa bunda harus nyuruh dedek mutar-mutar nyariin kakak, dedek kan capek juga jadinya, sepertinya kondisi darurat bangat ya, sehingga dedek mencari kakak dari sejauh ini dari istana, kakak mulai curiga nih, pasti ada terjadi sesuatu y diistana? ”

“ ngak kok kak, ngak ada terjadi sesuatu diistana, Cuma bunda khawatir aja sama kakak, dari pagi kakak ngak pulang-pulang ke istana, ngak hanya bunda loh kak yang hawatir, dedek juga, ” ujar jenifer

“syukurlah dek, diistana tidak terjadi apa-apa.”

“kakak pasti belum ada makan dari pagi ya?” tanya jenifer pada ker dengan penuh perhatian.

“kok dedek tau kalau kakak belum makan.” ??

“Ya iyalah kak, keliatan dari wajah kakak lemasnya.” Jawab jenifer sambil menatap dalam wajah ker, dengan posisi kepalanya tetap merebah di bahu ker.

“Hmmmmm, sekarangkan bulan suci Ramadhan dek, jadi kakak lagi berpuasa, kalau kakak lagi berpuasagak boleh makan dan minum mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari.”

Tutur ker kepada jenifer dengan tersenyum sambil mengajari agama pada jenifer adiknya.

“ ‘aaaaaaaa” jenifer terkaget mendengar pernyataanker dan menatap ker penuh keheranan sambil mengangkat kepalanya dari bahu ker.

“loh kok, dedek menatap kakak kayak gitu, gak lucu bangat tau gak hehehe” ujar ker sambil mencubit gemas hidung jenifer.

“ mmmmmm, sakit dedek kak, lepaskanlah cubitan kakak dihidung dedek, yah jelas heranlah dedek kak, dah selama ini jeni hidup, belum pernah dengar bangsa katak menunaikan ibadah puasa, hanya kakak lah satu-satunya,mmmmmmm kakak lucu banget, hahahaha” tutur jenifer dengan manja sambil mencubit gemas hidung ker.

“mmmm, dedek mulai nakal lagi ya” tutur ker dengan gemas sambil megelitik pinggang jenifer adiknya.

“hahahahhahaha, jangan kak, geli kak, hahahaha udah kak, ampun ampun ampun, jeni nyerah, jeni nyerah.” Tutur jenifer manja, menggeliat menggeliat dalam canda dan tawa.

Ker den jenifer sepertinya menjadi pasangan kakak adik yang serasi, semenjak ratu kodok menyelamatkan nyawa ker mereka sudah tinggal bersama, lebih kurang dari sekitar lima tahun yang silam, semenjak itulah ker selalu menyayangi dan memanjakan jenifer seperti adik kandungnya sendiri, semenjak dibuang kesungai, ker tidak punya siapa-siapa lagi selain jenifer serta bundanya yaitu ratu kodok. Semenjak kehadiran ker, ratu kodok merasa sudah mempunyai anak laki-laki, ratu kodokpunsudah menganggap ker sebagai anak kandungnya sendiri dan begitu juga dengan jenifer, sudah menganggap ker seperti kakak kandungnya, karena jenifer merupakan anak tunggal dari ratu kodok, jenifer juga sebagai tuan putri dikerajaan ibunya.

Jenifer adalah seekor katak siluman yang baik, putih dan cantik persis seperti ibunya, seulas senyum selalu menghias diwajahnya, bila ia hadir ketengah-tengah kehidupan manusia, semua lelaki malas bekerja serta terpesona menatap kecantikannya, seperti peristiwa yang terjadi pada setahun yang lalu, sewaktu itu jenifer menjelma menjadi manusia untuk menonton acara konser artis minang yaitu Ratu Sikumbang di lapangan pasar inpres muaro sijunjung, Sumatera Barat. Waktu itu Jenifer memakai gaun putih berbintik-bintik emas dan secuil mutiara melingkar di lehernya, cahaya lampupun menyinarinya sehingga emas mutiara itu berkilau menghiasi tubuhnya sehingga paras wajahjenifer kelihatan semakin indah dan semakin cantik, ia tengah berjalan menelusuri keramaian malam itu.

sungguh ramai sekali yang hadir malam itu untuk menyaksikan aksi panggung Ratu Sikumbang, artis minang yang satu itu tidak hanya memikli paras wajah yang begitu cantik akan tetapi ia juga menyanyi dengansuara bagus dan merdu sekali, sehingga banyak orang yang suka dengan lagu-lagu yang dinyanyikanya, bahkan yang menyukai lagu-lagu Ratu Sikumbang tidak hanya dari kalangan manusia saja, Jenifer dari kalangan siluman katakpun sangat senang dengan lagu-lagu Ratu Sikumbang, sehingga saking ngefansnya Jenifer dengan Ratu Sikumbang ia menyempatkan diri malam itu untuk menyaksikan aksi panggung Ratu Sikumbang sekitar setahun yang telah berlalu, karena saking cantiknya paras wajah jenifer membuat para lelaki yang menatapnya langsung terpesona padanya, sehingga para lelaki yang bersama pasangannya sewaktu melihat Jenifer, mereka lupa dengan pasangannya itu dan begitu juga dengan para pedagang yang berjualan pada malam itu di area acara konser Ratu Sikumbang pun lupa dengan barang dagangannya, karena saking terpesonanya kepada jenifer, mereka mengikuti jenifer berjalan mendekati panggung Ratu Sikumbang yang bernyanyi di atas panggung. “, sewaktu jenifer menjelma menjadi manusia.”

Waauuuu, kalau begitu betapa cantiknya paras wajah Jenifer itu, begitulah ker bersama Jenifer, mereka merupakan pasangan kakak adik yang serasi, yang satunya tampan dan yang satunya lagi cantik.

Setelah mereka bercanda ria, tiba-tiba.

“mmm, oh yah kak, kenapa tadi kakak melamun?, kakak lagi ada masalah ya?, tadi jeni juga melihat kakak menangis,sebenarnya ada apa sih dengan kakak?”. Tutur jenifer, sambil merebahkan kepalanya kembali ke bahu Ker dan ker juga mengusap-usap lembut kepala jenifer.

“ngak ada apa-apa kok dek, kakak Cuma sedih aja, karena teringatperistiwa yang telah menimpa kakak pada lima tahun yang lalu, hanya itu kok dek.” Tutur ker kepada Jenifer dengan lembut, menyentuh hati jenifer dengan penuh kasih sayang.

“ mmmmm, peristiwa itu lagi yang membuat kakak sedih rupanya, dedek juga ikut merasakanya kepiluan hati kakak, sekarang kakak jangan berlarut gitu sedihnya, kan sekarang kakak sudah punya jeni dan bunda, dedek kan selalu ada kok untuk kakak, jadi kalau ada apa-apa cerita aja langsung ama dedek, jeni siap kok mendengar curhat kakak, yang sabar ja ya kak.” Tutur lembut jeni menegarkan hati ker yang sedang terpukul kepiluan.

“ops tunggu dulu, apakah hanya persoalan itu saja yang menganjal difikiran kakak sewaktu dalam lamunan tadi.” Ulas jenifer sambil mengangkat kepalanya dari bahu ker dan langsung menatap ker dengan serius serta jeni menunggu jawaban jujur yang keluar dari bibir merah ker.

“ iya dedek, hanya persoalan itu doank kok, ngak ada persoalan lain” ujar ker mencoba meyakinkan jenifer, supaya tidak ketahuan sama adiknya, kalau dia memang sedang jatuh cinta pada salah seorang gadis dari bangsa manusia yang bernama E, semenjak ker bertemu dengan E, bayangan E selalu hadir di setiap bangun dan tidur ker.

“hhuuuuuuuuff, kakak boonk lagi deh, mending jujur aja deh kak, sebenarnya kakak sedang jatuh cintakan?”. Ujar jenifer memonyongkan bibirnya serta membudutkan kedua pipinya dan menerka isi hati ker.

“hehehehe” ker hanya tertawa kecil tesipu malu. “ kok dedek bisa tau kalau kakak lagi jatuh cinta?”. Tanya ker penuh keheranan, tanpa ia kasih tau, adiknya sudah mengetahui isi hatinya.

“hahahaha, tu kan benar kata firasat dedek, bahwa kakak sedang jatuh cinta, kakak lupa yaaa kalau jeni adalah siluman katak yang ahli membaca alur pemikiran. Oh iya kak, ngomong-ngomong kakak lagi jatuh cinta sama siapa ya, pasti ceweknya cantik banget, soalnya kakakku kan tampan sekali hehehe, ceritanya kayak gimana sih kak, ayocerita donk kaaaaaak .” tutur jenifer manja dengan penuh penasaran dengan cerita ker.

“sekarang ????” tanya ker

“ya iyalah sekarang kak, masak nunggu besok pula.” Jawab jenifer dengan lembut membujuk ker.

“waduuuuh, jangan sekarang donk dek, ceritanya panjang betul, nanti malam ja ya kakak cerita sama dedek, kalau sekarang waktunya gak cukup, bentar lagi kan mau azan maghrib, jadi kakak mau berbuka puasa juga dedek.” Tutur ker sambil tersenyum pada jenifer.

“hhuuuuuufffff, jadi panjang lagi deh urusannya sampai menunggu malam”. Bibir jenifer monyong lagi serta menggembungkan kedua pipinya dan ngomel-ngomel sendiri, karena keinginan hatinya tidak tercapai.

“udaaaah jangan bersedih gituuuu, kakak janji nanti malam pasti kakak ceritain sama dedek, udah jangan cemberut gitu, jelek banget tau gak hehehe .” Kata ker membujuk jenifer sambil mencubit manja lagi hidungnya jenifer.

“ horeeeeeeee, akhirnya kakak mau cerita juga, gak apa-apa sih walaupun kakak ngutang sampai nanti malam sama dedek, oh ya kak, nanti kakak cerita dikamar dedek ja ya kak, sewaktu dedek mau tidur lagi, ya anggap saja itu sebagai pengganti dongeng yang selama ini kakak bacakan untukdedek sebelum tidur.” Jenifer berteriak senang, karena ker mengisi permintaan hatinya.

“Iyaaaaaa deh, mmmm kayaknya sebentar lagi dah mau masuk waktu berbuka puasa nih, ayook kita pulang ke Istana lagi ya.” Tutur ker mengajak jenifer pulang, ratu kodok pun sudah lama menunggu merekadiistananya yang terletak di ngalau cigak silokek Sijunjung ( ngalau cigak adalah sebuah nama goa di Silokek sedangkan Silokek adalah sebuah nama daerah di kabupaten Sijunjung). disilokek itu terdapat pemandangan alamnya yang sangat indah sekali, sehingga banyakumad manusia pergi kesana untuk melihat dan menikmati keindahan alam Silokek tersebut.

“iyaaaa kak. Tapi dedek maunya digendong.” Tutur jenifer dengan manja.

“uuuuuuuh manja amat sih, gak boleh gendong-gendong sekarang, noh jalan sendiri dah umur 19 tahun masih saja manja.” Tutur ker menatap dalam jenifer yang sedang senyam-senyum menatap ker.

“mmmmm, kakak jahat sama dedeeeeeek.” ujar jenifer merajuk sama ker dan pasang wajah cemberut.

“hehehehe, yah merajuk lagiiiii, udah jangan cemberut gitu, jelek tau ngak, sini kakak gendong, tapi gendong di punggung ya.”tutur ker sambil memegang tangan jenifer dan menarok tubuh jenifer kepunggungnya.

“hehehehe, nah gitu dong, tu baru namanya kakak jeni yang baik hehehe.” Tutur jenifer dengan senyum bahagia pada gendongan ker.

“hehehe, maunyaaaaa, berat tau gak.” Tutur ker sambil menggendong adiknya sambil berjalan menuju pulang .

“ biarlah, kan Cuma sekali-kali dedek dapat gendongan kakak hehehe, oh yah kak sebenarnya dedek dah lama loh, pengen digendong kakak seperti ini.”

“oh yah, benarkah begitu, kan sekarang kakak dah gendong dedek.” Jawab ker.

“hehehehe.” Jenifer balas dengan senyum bahagia.

Ker bersama jenifer bercerita dengan bermacam-macam topiknya, saat mereka menuju jalan pulang keistana Ratu kodok yaitu bundanya, semakin lama, mereka terlihat semakin jauh, mereka pun lenyap di telan angin, bagai angin itu berhembus meniupkan mereka pulang ke Istana.

BERSAMBUNG !!!!!!!!!!

Pembaca yang budiman, penulis merasa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran-sarannya demi kesempurnaan tulisan ini. Atas perhatianya penulis aturkan terimakasih yang sebesar-besarnya!!!!!!!!

Tunggu ya episode berikutnya,,,bye bye.

Penulis : Keken Suryani Malayupi

HP : 085263106541

Editor : Yogi Noviandra

HP.082385060407

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun