Berangkat dari nilai-nilai Al-Qur'an, Yayasan Cendekia Gagayunan Indonesia (YCGI) menghadirkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kelurahan Nyengseret, Kecamatan Astana Anyar, Kota Bandung.Â
Program ini bukan sekadar upaya menyediakan makanan sehat bagi anak-anak sekolah, tetapi juga menjadi sarana pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Ketua YCGI, Muhammad Husni Abdulah Pakarti, dalam sambutannya mengutip Q.S. An-Nisa ayat 9 sebagai dasar moral dan spiritual gerakan ini.Â
Ayat tersebut, katanya, mengingatkan pentingnya menjaga generasi penerus agar tidak tumbuh dalam kelemahan, baik fisik maupun ekonomi.
"Saya melihat program MBG ini mengajarkan kita untuk takut melihat anak-anak penerus bangsa lemah, baik karena stunting maupun sebab lainnya," ujar Husni dalam sambutannya di acara peresmian Dapur SPPG Nyengseret, Rabu (15/10).
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa manfaat program MBG tidak hanya menyentuh ranah kesehatan, tetapi juga ekonomi warga.
"Banyak sekali manfaat dari program ini. Walaupun banyak tantangan, program ini bisa membuka lapangan kerja bagi masyarakat, membuat pengangguran bisa bekerja, dan memberi peluang bagi UMKM serta para pemasok agar dagangannya terserap," tuturnya.
Program MBG melibatkan masyarakat secara langsung, mulai dari relawan, pengelola dapur, hingga para pelaku usaha kecil yang menjadi pemasok bahan makanan.Â
Dengan cara ini, YCGI ingin memastikan manfaat program tidak berhenti di meja makan anak-anak sekolah, tetapi juga menggerakkan ekonomi di tingkat lokal.
Meski begitu, Husni tidak menutup mata terhadap tantangan yang dihadapi yayasan dalam menjalankan program ini.Â
Ia mengakui masih ada banyak hal yang perlu diperbaiki agar program bisa terus berlanjut dengan efektif dan berdaya guna.
"Kami menyadari masih banyak kekurangan. Karena itu, kami sangat mengharapkan arahan dan masukan apabila terdapat kekeliruan dalam pelaksanaan program ini," ujarnya dengan rendah hati.
Langkah YCGI lewat program MBG menjadi bukti bahwa nilai-nilai Al-Qur'an dapat diterjemahkan ke dalam tindakan nyata yang membawa manfaat sosial.Â
Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor usaha kecil, Dapur SPPG Nyengseret menjadi contoh bagaimana kepedulian spiritual dapat mendorong kemandirian ekonomi dan kesehatan masyarakat.***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
