Mohon tunggu...
KKN NR 6 Sub Kelompok 5
KKN NR 6 Sub Kelompok 5 Mohon Tunggu... Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Kegiatan KKN oleh Kelompok NR 6 Sub Kelompok 5

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pakan Lele Bukan Sekadar Rutinitas: Kunci Untung atau Buntung Peternak

14 Juni 2025   11:25 Diperbarui: 14 Juni 2025   11:25 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Budidaya ikan lele Pak Saiful di Desa Karangpuri (Sumber: KKN NR6 Sub Kelompok 5)

Budidaya ikan lele selama ini dikenal sebagai peluang usaha yang murah, mudah, dan cepat menghasilkan. Tidak heran jika di banyak desa, kolam lele menjadi pemandangan umum yang menghidupi banyak keluarga. Namun, di balik popularitasnya, masih banyak pembudidaya lele yang terjebak dalam rutinitas tanpa strategi, terutama dalam hal paling vital: pemberian pakan.Kita sering lupa bahwa pakan menyumbang sekitar 60--70% dari total biaya produksi. Artinya, setiap butir pelet yang diberikan ke kolam bukan hanya soal memberi makan, tapi keputusan ekonomi yang menentukan untung atau buntung. Inilah yang menjadi masalah besar di Dusun Sampuri, Kabupaten Sidoarjo---dan juga di banyak tempat lainnya. Para peternak, seperti Bapak Saiful, masih memberi pakan berdasarkan "kira-kira": tidak menghitung berat ikan, tidak menyesuaikan umur, bahkan tidak tahu berapa persen protein yang dibutuhkan ikan di setiap fase pertumbuhan.

Akibatnya bisa ditebak. Pertumbuhan ikan lambat, ukuran tidak merata, masa panen molor, dan biaya produksi melonjak. Lebih buruk lagi, banyak dari mereka tidak menyadari bahwa semua ini bermula dari kesalahan sederhana dalam manajemen pakan.

Program pelatihan dan pendampingan yang digelar di Dusun Sampuri menunjukkan bahwa solusi tidak selalu harus mahal atau rumit. Cukup dengan edukasi dasar seperti cara memilih pakan yang sesuai, menghitung takaran pakan berdasarkan fase pertumbuhan, menyusun jadwal pemberian, dan mencatat konsumsi harian, hasilnya sudah mulai terlihat: panen lebih cepat, ikan tumbuh seragam, dan keuntungan meningkat. Bahkan penggunaan alat bantu sederhana seperti timbangan dan buku catatan pun memberi perubahan besar dalam cara berpikir peternak.

Lebih dari sekadar soal teknis, pendekatan ini mengubah pola pikir: dari asal-asalan menjadi berbasis data. Dari kebiasaan menjadi kesadaran. Dan inilah yang sebenarnya dibutuhkan untuk mendorong transformasi budidaya lele ke arah yang lebih profesional dan berkelanjutan.

Jika perubahan kecil dalam manajemen pakan bisa berdampak besar pada hasil panen, bayangkan jika hal ini dilakukan oleh lebih banyak peternak di seluruh Indonesia. Tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka, tapi juga memperkuat ketahanan pangan nasional secara nyata.

Dokumentasi bersama Pak Saiful (Sumber: KKN NR6 Sub Kelompok 5)
Dokumentasi bersama Pak Saiful (Sumber: KKN NR6 Sub Kelompok 5)

Penimbangan ikan dan pakan oleh Pak Saiful (Sumber: KKN NR6 Sub Kelompok 5)
Penimbangan ikan dan pakan oleh Pak Saiful (Sumber: KKN NR6 Sub Kelompok 5)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun