Mohon tunggu...
keisha nadira
keisha nadira Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

nothing special, actually.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

James Lancaster, dari Aceh ke Banten

2 Mei 2024   21:09 Diperbarui: 3 Mei 2024   05:36 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


James Lancaster lahir di Basingstoke, Hampshire, Inggris, pada 1554. Ia merupakan seorang tentara dan pedagang di portugal saat muda. James Lancaster termasuk salah satu seorang penjelajah sekaligus pedagang asal Inggris yang melakukan perjalanan ke Asia Tenggara pada awal abad ke-17. Pada tahun 1602, Lancaster memimpin sebuah ekspedisi bernama East India Company untuk mencari rempah di wilayah Nusantara.

Tujuannya adalah untuk membangun perdagangan rempah-rempah dengan kerajaan setempat dan mencari peluang perdagangan yang menguntungkan bagi Inggris. Juga bertujuan untuk membeli rempah, terutama lada, yang sangat berharga pada masa itu.

Selama perjalanannya, Lancaster mengunjungi berbagai wilayah di Asia Tenggara, termasuk Aceh di ujung barat pulau Sumatra. Setelah singgah di Aceh, Lancaster melanjutkan perjalanannya ke Banten, sebuah kota pelabuhan penting di Jawa Barat.

Saat itu Lancaster dan ekspedisinya mendarat di Aceh, wilayah yang saat itu dikenal sebagai pusat perdagangan rempah seperti lada dan pala. Namun, setelah menghadapi banyak sekali tantangan ataupun persaingan dengan pedagang lainnya. Lancaster kemudian memutuskan untuk pergi ke Banten.

Di Banten, Lancaster berhasil menjalin hubungan perdagangan yang menguntungkan dengan penguasa setempat, dan East India Company memperoleh hak yang istimewa untuk berdagang di wilayah itu. Ia melakukan transaksi perdagangan rempah, termasuk lada dan cengkeh, serta melakukan kontak dengan pedagang lokal untuk mempermudah koneksi. Perjalanan Lancaster merupakan salah satu upaya Inggris untuk memperluas perdagangan rempah di Asia Tenggara.

Hubungannya dengan para pedagang dan penguasa lokal membantu membuka jalan bagi perdagangan Inggris di wilayah tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun