Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Satinah

29 Maret 2014   15:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:19 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Satinah,

Malang nian nasibmu

Kamu sengaja menjemput maut di negeri orang demi martabat diri

Karena mati di negeri sendiri tidaklah bermakna ..

(2)

Terdapat banyak Satinah di negeri orang

Mereka menyaring air mata darah demi sekedar memungut recehan riyal

"Rupiah" di negeri sendiri kiranya tak mampu mengayomi

Anehnya, negara membiarkannya ..

(3)

Satinah,

Usahlah kamu berkeluh-kesah menghiba pada apa yang disebut negara

Berpasrah diri pada kuasa ilahi lebih utama, maut itu berada dalam genggamannya

Bukankah sejak semula, apa yang disebut sebagai negaratak pernah ada?


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun