Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kodok

18 Agustus 2025   19:27 Diperbarui: 18 Agustus 2025   19:27 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam mulai datang
Membawa gelap
Suara kodok bersahutan sapa
Menjejak genangan

Kodok bangkong melompat
Menyeruak liang
Selaput jarinya pucat memutih
Perutnya lapar

Hening sekitar
Siang tadi liangnya kebanjiran
Got sebelah bocor
Air comberan menggenang

Malam meninggi
Persis seperti tiang bendera
Menghujam dalam
Bisu disebelah umbul merdeka

Sang kodok tak berkedip
Ada nyamuk lewat
Sekejap lalu nyamuk pindah alam
Tak sempat menggelepar

Malam mulai bising
Malam juga milik jengkrik
Milik kelelawar kecil
Milik tikus got ..

Kodok mulai melatai gelap
Melompati teratai
Sesekali dia memburu laron, lalu
Menyeringa-i malam

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun