Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bukan Puisi Biasa

22 Juli 2025   21:10 Diperbarui: 22 Juli 2025   21:10 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Huruf itu bernyawa
Lewat jari-jemari dia bernafas
Seperti komik laiknya
Dia menceritakan hujan di sepeminuman teh

Kadang dia bersedih
Dirundung lara dan nestapa
Ketika dirinya dimanfa'atkan hati-hati yang terlukai
Dalam cemburu dan dendam asmara

Huruf itu bernyawa
Indah seperti laiknya bait-bait puisi
Dia menyimpan kerinduan lewat manis manjanya ungkapan cinta
Lewat huruf pula jari-jemari kita saling berbagi sapa

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun