Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setelah Empat Jam Kemudian

24 Mei 2023   10:20 Diperbarui: 24 Mei 2023   10:43 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setelah Empat Jam Kemudian

Pintu dorong itu lalu terkuak perlahan
Setelah empat jam dalam penantian, tenggelam
Berkerumun diantara wajah-wajah lelah
Matahari bumi tlah terlelap ketika itu

Rumah sakit selalu saja dipenuh sesaki pasien
Orang-orang duduk antri memburu sehat, bersabar
Diantara jarum suntik dan cekokan vitamin
Setelah tubuh dipaksa penat setiap waktunya  

Pintu dorong itu lalu perlahan tertutup
Senyum ramah sang dokter-pun menyapa lembut,
Aku lupa jadinya keluhan sakitku apa
Kusadari kemudian, ke dokter kiranya hanya buat rehat penat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun