Bismillahirrahmanirrahim
Orang-orang mengusung tahta di keras kepalanya, memperlakukan tahta sebagaimana nyawa. Mereka membunuh waktu buat menyematkannya di kepala, Bahkan telah membunuhnya berkali-kali untuk hidup kembali.
Namun ada orang-orang yang bersuka cita meniadakannya.
Tahta itu bagi mereka ketiada'an saja. Pemanis samak ketika seutuhnya bersyukur nikmat kepada-Nya. Mereka bersimpuh dalam ketiada'an. Yang tersisa ada hanya ada, menghamba.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!