Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Keranda Tahta

21 September 2022   09:55 Diperbarui: 21 September 2022   10:17 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bismillahirrahmanirrahim

Orang-orang mengusung tahta di keras kepalanya, memperlakukan tahta sebagaimana nyawa. Mereka membunuh waktu buat menyematkannya di kepala, Bahkan telah membunuhnya berkali-kali untuk hidup kembali.

Namun ada orang-orang yang bersuka cita meniadakannya.

Tahta itu bagi mereka ketiada'an saja. Pemanis samak ketika seutuhnya bersyukur nikmat kepada-Nya. Mereka bersimpuh dalam ketiada'an. Yang tersisa ada hanya ada, menghamba.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun