Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menangkap Kalau

15 Juli 2022   05:18 Diperbarui: 15 Juli 2022   05:18 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menatap jam dari balik selimut

Kiranya ada asa yang luput terangkut

Ketika begitu banyak keranjang mau yang tersangkut

Keinginan kadang sangat keterlaluan

Membiarkan usia yang tergesa terengah menua sendirian

Seakan pagi yang selalu berulang

Menguap menangkap nafas

Waktu menjadi seperti layaknya rongsokan kosmetik

Merapikan wajah yang bopeng

Menyusun langkah yang terhuyung

Berlari kencang melukis bayang

Lalu

Membiarkan lelah menyongsong kematian diri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun