Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kupu-kupu Kuning

5 Juli 2022   15:40 Diperbarui: 5 Juli 2022   15:57 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Seekor kupu-kupu betina hinggap sesa'at diantara nafasnya yang penat

Kedua belah sayapnya tampak menggigil di bawah tatap siang yang membakar

Ada bekas guratan luka tersembunyi pada bagian dadanya yang menyembul indah

Pada kedua matanya yang sipit terlihat butiran lelah yang perlahan jatuh membatu

(2)

Kupu-kupu itu setiap waktunya terbang kian kemari menghisap nektar hari

Sesekali mulutnya yang mungil berupaya menyembunyikan pahitnya tawa menjadi manisnya serbuk sari  

Terkadang kakinya yang mungil tak jarang menopang kabut yang tiba-tiba suka datang menyergap

Padahal kedua belah sayapnya yang cantik acap kali 'tlah terlanjur basah     

(3)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun