Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Balik Jendela Uang

10 September 2017   19:27 Diperbarui: 10 September 2017   19:33 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Rumah uang ini usai menyemak usang

Segala biliknya dikerumun rerayapan bubukan sunyi

Lantainya anyir beronak liaran lelicin nafsu

Dinding sekatnya berhambur selimpah rerupa sembiluan 

(2)

Rumah uang ini usang menjulangi tatap

Atapmya meliar lingkup rambah membelit akalan senyap

Tak satu juapun menyiur sepoian harap menyelai 

Segarisan ilalang mengering diselanya kernyit

(3)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun