Fenomena FOMO, atau "Fear of Missing Out," adalah salah satu aspek penting dari kehidupan Generasi Z, yang merupakan kelompok generasi yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an. Generasi ini tumbuh dalam era teknologi digital yang berkembang pesat, yang membuka akses mereka ke berbagai platform media sosial, aplikasi berbagi gambar, dan komunikasi online. Keterlibatan yang intens di dunia maya telah menciptakan tekanan sosial baru yang sangat berpengaruh pada kehidupan mereka.Â
Sebagian besar Generasi Z merasa tergoda untuk selalu terhubung secara online dan terlibat dalam semua aktivitas yang terjadi di internet. Mereka merasa cemas dan khawatir bahwa jika mereka tidak mengikuti tren terbaru, acara, atau perkembangan terbaru, mereka akan terlewatkan atau bahkan dianggap tidak relevan oleh teman-teman mereka. Dalam upaya untuk menghindari perasaan ini, Generasi Z sering kali menghabiskan waktu berjam-jam di media sosial, mencoba untuk tetap terhubung dengan dunia di sekitar mereka.
      FOMO pada Generasi Z juga memiliki dampak signifikan pada kesehatan mental mereka. Tekanan untuk selalu online dan terlibat secara aktif di media sosial dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan perasaan tidak memadai. Mereka cenderung membandingkan diri mereka dengan orang lain yang mereka lihat dalam kehidupan daring, sering kali melupakan bahwa banyak aspek kehidupan yang diposting di media sosial adalah representasi yang disaring dari realitas.Â
Dalam konteks ini, penting bagi kita untuk memahami fenomena FOMO ini dan memberikan dukungan kepada Generasi Z untuk mengembangkan keseimbangan sehat antara dunia maya dan dunia nyata. Sosialisasi offline, pengembangan keterampilan interpersonal, dan kesadaran akan dampak sosial media adalah beberapa langkah yang dapat membantu mereka mengatasi FOMO dan menciptakan kesejahteraan yang lebih baik.
Penyebab Fenomena FOMO pada Generasi Z
      Penyebab fenomena FOMO pada Generasi Z dapat dijelaskan oleh sejumlah faktor yang berinteraksi secara kompleks. Salah satu faktor utama adalah intensitas penggunaan media sosial. Generasi Z tumbuh dalam era di mana akses ke berbagai platform media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan TikTok sangat mudah. Mereka terpapar dengan beragam konten yang menampilkan kehidupan teman-teman mereka dalam berbagai aktivitas seru dan menarik. Hal ini mendorong rasa ingin tahu dan keinginan untuk terlibat dalam setiap aspek kehidupan mereka. Selain itu, budaya konsumsi berita dan informasi yang cepat juga berperan penting. Generasi Z dibesarkan dengan berita dan tren yang dapat berubah dengan sangat cepat di media sosial. Mereka merasa perlu untuk selalu up-to-date dengan informasi terbaru, berita terkini, dan tren terpanas, sehingga mereka tidak melewatkan apa pun yang sedang terjadi.
      Tekanan sosial dari teman sebaya juga menjadi penyebab FOMO. Ketika teman-teman mereka membagikan momen-momen berharga atau pengalaman yang mengesankan di media sosial, Generasi Z merasa perlu untuk ikut serta dalam hal yang sama atau bahkan melampaui itu.Â
Mereka takut untuk menjadi yang "tertinggal" dalam apa yang sedang tren di kalangan teman-teman mereka. Secara keseluruhan, penyebab fenomena FOMO pada Generasi Z adalah hasil dari kombinasi intensitas penggunaan media sosial, budaya informasi yang cepat, dan tekanan sosial dari lingkungan sebaya. Kombinasi faktor-faktor ini menciptakan perasaan konstan bahwa mereka harus selalu online dan terlibat dalam aktivitas digital untuk tidak melewatkan sesuatu yang penting atau menjadi bagian dari komunitas mereka.
Dampak Kesehatan Mental dan Emosional
      Fenomena FOMO pada Generasi Z memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan mental dan emosional mereka. Salah satu dampak paling mencolok adalah peningkatan tingkat stres dan kecemasan. Generasi Z sering merasa terjebak dalam siklus konstan memeriksa media sosial, takut bahwa mereka akan melewatkan sesuatu yang penting.
Ini mengakibatkan perasaan tegang dan cemas yang terus-menerus. Selain itu, perasaan tidak memadai sering kali muncul ketika mereka membandingkan diri mereka dengan gambaran yang disaring dari kehidupan teman-teman mereka di media sosial. Ini dapat merusak harga diri dan citra tubuh, dan berpotensi mengarah pada depresi. Generasi Z juga dapat mengalami kesulitan dalam tidur akibat gangguan tidur yang disebabkan oleh kecemasan yang terkait dengan FOMO.