Mohon tunggu...
Kayla Adani
Kayla Adani Mohon Tunggu... Lainnya - Murid SMAN 28 Jakarta XI MIPA 1 (19)

Murid SMAN 28 Jakarta XI MIPA 1 (19)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bel Berbunyi

30 November 2020   19:26 Diperbarui: 2 Desember 2020   06:35 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Para siswa-siswi melihat ke arah Timmy yang sedang berdiri. 

"Udah salah temen kamu tidak merasa bersalah. Kurang ajar! Kamu keluar sekarang dan lari keliling lapangan sampai bel berikut berbunyi!" ucap guru tersebut kepada Timmy sambil menunjuk ke arah lapangan.

Timmy melihat seisi kelas yang sedang memandanginya. Ia tidak begitu memedulikan situasi yang sedang terjadi. Ia pun berjalan keluar menuju lapangan dan melakukan apa yang diminta bapak guru tersebut. Ia memang tidak ingin berada di kelas. Ia sengaja supaya dihukum agar ia tidak usah mengikuti pelajaran sekolah. Timmy pun mulai berlari kecil mengelilingi lapangan.

Lapangan tersebut berbatasan persis dengan sebuah pemukiman yang bisa dibilang kumuh. Hanya ada pagar kawat yang memisahkan lapangan dengan area pemukiman tersebut. Selagi Timmy berlari kecil, ia melihat seorang anak yang kelihatannya seumuran dengannya sedang berjongkok di tanah sambil melihat ia berlari. Anak tersebut berambut panjang berantakan dengan baju yang lusuh dan sedikit robek. Timmy tidak memedulikannya. Ia berlanjut berlari keliling lapangan seperti yang dipinta guru. Anak tersebut tetap memandanginya. Akhirnya, Timmy pun menghampirinya.

"Halo." sapa Timmy kepada anak tersebut.

Anak tersebut hanya terdiam.

"Mau permen?" tanya Timmy sambil ikut berjongkok selagi mengambil permen dari kantong bajunya. Ia mengulurkan tangannya keluar pagar kawat. Anak tersebut awalnya malu, namun ia akhirnya menerima permen tersebut. 

"Makasih. Aku belum pernah makan permen ini." ucap anak itu sambil membuka plastik permen tersebut.

Timmy terkaget. "Oh iya?" tanya Timmy.

"Orangtuaku tidak pernah membeli permen seperti ini untukku." kata anak tersebut.

"Aku masih ada tiga lagi. Ambil saja." kata Timmy sambil memberikan ketiga permennya ke tangan sang anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun