Mohon tunggu...
Kayla Anastasia
Kayla Anastasia Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sosialisasi dalam Kehidupan

2 Maret 2023   12:27 Diperbarui: 2 Maret 2023   12:50 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di kehidupan masyarakat sekarang sering sekali terjadi penyimpangan sosial. Banyak sekali perilaku-perilaku manusia yang diluar nalar dan tidak seharusnya dilakukan. Sekarang zaman telah berkembang dan itu bisa membuat kita bisa melihat hal-hal di media masa. Akhir-akhir ini saya sering melihat di media masa banyak berita tentang perlikalu manusia seperti seorang ayah memerkosa anaknya, dan lain-lain.

Sekarang saya akan menjelaskan tentang sesuatu yang dinamakan konformitas dan nonkonformis.

Di dalam proses sosialisasi ada sesuatu yang dihasilkan yaitu konformitas. Konformitas adalah proses penyesuaian diri dengan masyarakat dengan cara menaati norma dan nilai yang dianut masyarakat. Contohnya adalah anak laki-laki suka mobil-mobilan dan anak perempuan suka boneka dan alat-alat memasak.

Sebaliknya ada nonkonformis, atau perilaku penyimpangan. Suatu perilaku dikatakan menyimpang kalau tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Contohnya adalah menyontek, tawuran, mencuri, menggunakan narkoba, dll.

Penyimpangan dalam perilaku dapat terjadi karena sosialisasi yang tidak sempurna. Misalnya dari sebuah kelompok pertemanan, lalu mereka ternyata bukan orang yang baik-baik. Mereka malah memberi contoh yang buruk bagi seorang individu. Individu tersebut nanti bisa terpengaruh oleh itu dan ikut melakukan hal-hal yang kurang baik juga.

Selain itu, sosialisasi tidak sempurna juga bisa berbentuk seperti seseorang yang mengasingkan diri. Orang tersebut bisa saja takut untuk bersosialisasi karena sesuatu. Tapi, hal ini akan membuat orang tersebut nantinya tidak bisa berkembang karena kurang bersosialisasi.

Lalu, penyimpangan juga bisa terjadi karena individu itu sendiri. Misalnya dia melihat hal-hal buruk yang orang lain lakukan, kemudian Ia mencoba dan melakukannya.

Tapi, mengapa sosialisasi sangat penting bagi seorang individu?

Alasannya karena perilaku dari seorang itu muncul dan dibentuk dari proses sosialisasi di setiap harinya. Setiap orang adalah anggota dari masyarakat dan karena itu pasti menerima sebuah aturan dan nilai sebagai standar untuk perilaku.

Tapi kita harus berhati-hati karena dari sosialisasi juga bisa terjadi perubahan sosial tapi yang buruk. Contohnya adalah seks bebas, sekarang banyak remaja yang tidak melihat seks jadi hal yang sakral lagi, tapi jadi rekreasi. Mereka sudah tidak khawatir akan kehamilan di luar nikah lagi. Tapi, pada tahap tertentu masyarakat bisa bertindak menurut norma dan nilai lagi.

Saat seorang individu sedang di masa pertumbuhan dan belajar bersosialisasi, ada yang disebut agen-agen sosialisasi. Mereka adalah orang-orang penting yang berperan dalam melakukan sosialisasi.

Dalam sosialisasi ada 4 agen, yaitu keluarga, kelompok sepermainan, sekolah, dan media massa.

Pertama ada agen keluarga disini peran dari orang tua sangat penting. Seseorang akan belajar berkomunikasi secara verbal dan non-verbal. Mereka akan mempelajari pola perilaku, sikap, cita-cita, dan nilai dari keluarga. Tapi ada beberapa orang tua yang malah menggunakan kekuasaannya terhadap anak-nya sendiri seperti diperkosa dan dianiaya.

Kedua, ada agen yaitu kelompok sepermainan. Setelah anak-anak bisa berbicara, berjalan dan berpegian mereka akan mulai berteman. Hal ini disebut game stage, yaitu fase dimana seorang anak mulai belajar tentang peran orang-orang sederajat. Mereka akan mulai mengenal kebenaran, keadilan, dll.

Ketiga, ada agen sosialisasi sekolah. Ini adalah tempat dimana seorang akan belajar hal baru yang tidak diajarkan keluarganya. Seorang akan lebih mandiri karena mengerjakan tugasnya sendiri. Di sekolah juga setiap murid mendapat perlakuan yang sama, kecuali ada perbedaan sikap dari murid.

Terakhir adalah agen media masa. Media masa adalah yang paling dominan saat proses sosialisasi seorang individu, media massa itu berbentuk majalah ataupun media elektronik. Contohnya adalah seorang anak yang menyukai berbagai film-film kartun. Tapi di sisi buruknya mereka akan menghabiskan waktu mereka untuk menonton dibandingkan untuk belajar. Juga, perilaku dan gaya hidup bisa berubah sesuai dengan apa yang mereka tonton.

Kesimpulannya adalah bahwa kita sendiri sebagai individu yang berperan dalam melakukan sosialisasi. Walaupun pasti ada orang-orang yang membantu kita tumbuh karena manusia tidak bisa hidup sendiri dan adalah makhluk sosial.

Sebenarnya, nilai sosial dan norma sosial itu penting ada dan ditanamkan dalam sosialisasi. Hal ini agar perilaku manusia bisa terkendali agar tidak terjadi hal-hal seperti kasus yang sudah banyak terjadi di zaman sekarang. Manusia aslinya bisa saja sifat aslinya keluar, misalnya saling membunuh, selalu mencuri, dan lain-lain. Tapi karena ada norma itu semua sudah terkendalikan dan hal tersebut jadi kurang terjadi.

Selain itu, nilai dan norma sosial penting agar suatu proses sosialisasi bisa berjalan dengan lancar dan tidak kearah yang buruk. Jika proses sosialisasi berjalan dengan lancar nanti masyarakat bisa saling membantu untuk mengurangi dan menghilangkan penyimpangan yang terjadi.

Jadi, sebagai penutup marilah kita menerapkan nilai dan norma sosial di kehidupan bermasyarakat.

Sumber: Buku "Sosiologi" Oleh Kun Maryati | Juju Suryawati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun