Mohon tunggu...
KAUM HADI
KAUM HADI Mohon Tunggu... Relawan - Arif Dunia isine konten budaya adiluhung dan penjelasan-penjelasannya

Bagian dari sebuah bangsa yang besar

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Surat Terbuka untuk Presiden Joko Widodo Perihal Partisipasi Darurat Corona

1 April 2020   00:47 Diperbarui: 1 April 2020   00:45 980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Jika ditilik dari segi keimanan, tidak lain semua itu adalah bentuk peringatan langsung dari Tuhan agar seluruh manusia tidak berani-berani melampaui batas hak kekuasaan dan penciptaanNya.

Wahai seluruh umat manusia! Ketahuilah bahwa ada kekuasaan lain di sisimu yang engkau tidak mengetahui, tapi mereka (Tuhan dan beberapa makhluk yang dikehendakiNya) mengetahui, dan sebagiannya akan diberitahukan kepada manusia yang diutus dan dikehendakiNya untuk menyampaikan kehendak-kehendak penciptaNya. Dan katakanlah! Bahwa pikiranmu tidak mungkin akan mampu mengatasi hidupmu.

Mungkin ini diantara teguran Tuhan bahwa dalam hakekatnya, Iman tidak boleh berkelompok. Karena iman itu bukan kelompok, maka sesungguhnya jangan dikelompok-kelompokkan kecuali untuk memayu hayuning bawana.

Terkait KLB Virus Corona (Covid-19) yang telah ditetapkan sebagai Pandemi, yang nyata Indonesia telah terdampak, tercekam baik ekonomi, sosial, berbagai ketahanan, keamanan, bahkan jiwanya, maka telah sepatutnya dan bahkan sewajibnya sebagai hamba-hamba, kita lebih tunduk dalam upaya dan berserah diri demi mendapat petunjuk agar Negeri ini segera diselamatkan terlepas dari wabah corona.

Atas dasar MUNAJAT BERWUDLU saya, dengan setulus-tulusnya saya menyampaikan bahwa:

"Sesungguhnya virus corona itu, untuk pencegahan dan pengobatannya: cukup dengan sarana kunir apu dioleskan di ujung mancungnya hidung masing-masing manusia yang meyakininya", dengan doa: "Dalamanku sudah lama, engkau adalah makhluk yang baru, jangan sampai engkau menggangguku."

Adapun pengobatan dari dalam adalah, kunyah atau tumbuklah arang kayu dengan ukuran sekitar sebutir kelereng kecil (lebih sempurnanya adalah arang kayu asam atau kayu jati) dan minumlah dengan setengah cangkir kopi pahit (wedang kopi tanpa gula). Doanya sama.

Pencegahan ini dilakukan menjelang tidur dan bangun tidur setelah mandi pagi selama setidaknya 9 hari sampai dengan maksimal 35 hari, niscaya kita semua terhindar dan selamat dari bahaya virus corona.

Perlu saya tandaskan, wahai seluruh Putra -- Putri Praja Nusantara, yakinlah bahwa segala penyakit ada obatnya! Tidak perlu kita bingung, tidak perlu kita takut! Corona bukanlah satu-satunya wabah yang mengerikan! Corona jangan sampai mengganggu penghidupan (ekonomi) kita! Corona jangan sampai mengganggu anak-turun Adam untuk tetap beriman, meskipun kini iman tidak boleh berkelompok (dalam segala majelis, masjid, gereja dan tiap-tiap tempat ibadah) dikarenakan demi mencegah penularan virus.

Terkhusus Presiden Jokowi dan segenap jajaran pemerintahan yang bertugas, jangan pernah engkau putus harapan, jangan pernah engkau ragu untuk mendengar kata hati nuranimu! Masa depan Putra -- Putri Praja jauh lebih penting daripada sekedar menunggu vaksin yang masih tidak pasti. Kehidupan kita jelas perlu penghidupan. Sejahtera bersama sesuai ukurannya harus kita wujudkan!

Terimakasih untuk setiap Putra-Putri Praja yang telah turut menyebar luaskan surat terbuka ini. Semoga Bapak Presiden segera mempertimbangkan dengan yang berkompeten dalam bidang religius/ spiritual dan juga tentunya dalam bidang ilmiah, segera memutuskan untuk menggunakan solusi obat yang kami sampaikan tersebut. Kami berkeyakinan penuh, obat dan doa ini adalah satu cara untuk mengatasi corona di bumi Nusantara ini, dan bahkan di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun