Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ya Ampun, Ternyata Saya (masih bisa) Ngiri Ya?

22 Februari 2013   23:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:51 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap kali kalau kebetulan saya melihat ada tulisan tentang Jokowi yang HeadLines (HL) di Kompasiana, dada terasa sedikit sesak. Begitu pula ketika ada tulisan tentang Ahok yang di-HL-kan Admin, tahu-tahu kepala saya berkunang-kunang.


Tak jauh perasaan saya bila menemukan ada tulisan tentang tulis-menulis yang menjadi HL. Perasaan saya langsung tidak enak.


Padahal saya yakin, yang punya tulisan ada yang senang setengan mati. Mungkin juga sampai sesak nafas dan berkunang-kunang karena tak percaya tulisannya bisa masuk HL.


Lalu dadanya berdebar-debar sambil menceritakan dengan bangga pada kiri-kanan bahwa tulisannya masuk HL di Kompasiana. Ketita temannya bertanya, apa itu Kompasiana. Masih dalam perasaan bangga mengatakan, yang punya Kompas itu loh.


Saya jadi bertanya-tanya dan keheranan. Mengapa tulisan orang lain tentang Jokowi, Ahok, dan tulis-menulis bisa masuk HL?


Sementara entah berapa banyak saya sudah menulis tentang ketiga hal itu. Tapi tak ada yang HL. Sudah ratusan. Gila.


Saya menimbang-nimbang dan mengorek-ngorek serta memutuskan bahwa tulisan saya tak kalah dengan tulisan-tulisan yang masuk HL. Pantas juga kalau bisa HL.


Setelah saya pikir dan merenungkan lagi.

Bukankah ini tanda-tanda hati saya mulai ada iri?


Ya ampun, ternyata saya masih bisa iri juga ya? Katanya menulis untuk berbagi tanpa pamrih. Tulisan tidak dijadikan Admin HL saja sudah bisa iri. Payah.


Sayup-sayup terdengar bisikan entah dari mana: ente bisanya ngiri. Mestinya koreksi diri. Tulisan ente memang gak ada yang pantas HL kok. Makanya nulis yang lebih bagus lagi, gak monoton dan basi. Malu dong masih mikirin HL hari gini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun