Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kebahagiaan yang Terlepaskan

5 Februari 2010   21:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:04 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Bila suka dan duka tak menguasai lagi, bila harta , kenamaan dan kedudukan tidak mengikat lagi, tidak melekat kepada keduniawian, maka bolehlah berlega hati untuk merasakan kebahagiaan yang penuh kebebasan [caption id="attachment_69015" align="alignleft" width="300" caption="http://ssgdenpasar.org/"][/caption] Alangkah bahagianya, apabila dapat hidup dalam kekosongan. Tanpa ada pikiran baik atau pikiran buruk. Tanpa merasakan panas atau dingin. Tanpa puas akan suka dan terbebani duka. Hati akan lepas dan luas menjelajahi ruang dan waktu, seluas samudara , selepas angkasa. Setiap saat dapat berbicara dengan Tuhan dan selalu mendapat firman dari Tuhan melalui fenomena kehidupan alam dan disekitar. Tak ada lagi duniawi, persepsi, keputusan kesadaran, serta sensasi yang menghalangi. Dapatkah aku mencapainya dalam kehidupanku saat ini? Akan tetapi mengapa begitu banyak sekat-sekat kekotoran pikiran yang menghalangi? Aku tak kuasa menembusinya saat ini. Berputar-putar dalam kesesatan, tiada kepastian arah. Tak dapat duduk diam tanpa merasakan, begitu banyak getaran dan gelombang yang menghanyutkan serta membelokkan. Mengendalikan pikiran akan 5 aspek keberadaan ~ sensasi, persepsi, keputusan, kesadaran, duniawi ~ harus dilandasi dengan tekad dan kesabaran dari waktu ke waktu untuk menembusinya dan aku harus yakin untuk dapat melakukannya. Waktu memang diperlukan, namun sebuah tekad yang kuat dan kebijaksanaan dapat sekejap menembusinya dalam sekali pejaman mata. Kehidupan saat ini adalah yang terbaik untuk melakukan yang terbaik, karena apakah pada kehidupan nanti aku masih punya kesempatan jodoh yang demikian baik lagi? Yang terbaik adalah bisa menikmati mengosongkan diri dari segala keduniawian, tidak terikat olehnya dan tidakmelekatinya. Sadarkanlah pada saat ini juga, maka kebahagiaan tak akan meninggalkan atau kebahagiaan itu akan selamanya tak akan kembali lagi! Kebahagiaan bukan karena suka dan menyenangkan, tetapi kebahagiaan pelepasan segala beban karma. Aku harus dapat membebaskan dan melepaskan akan sekat-sekat kehidupan yang selama ini telah mengikat untuk menikmati kebebasan sejati. Semoga..............


Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun