Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Baim Wong dan Omong Kosong

22 Oktober 2022   17:34 Diperbarui: 22 Oktober 2022   17:56 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Postwrap/katedrarajawen 

Yang satu tetap menikmati alasannya karena ada yang menyajikan. Satu lagi alasannya menyajikan karena ada penikmatnya. 

Beginilah bila akal sehat terbelakang, selalu ada pembenaran untuk mencari kambing hitam. Seakan dirinya adalah kambing putih tanpa noda.

Dunia oh dunia. Aku pun tak lepas menjadi  salah satunya makhluk yang hidup dalam pembenaran atas segala kesalahan.

Ketika jatuh dalam kesalahan, setelah pembenaran belum menyelesaikan masalah, pilihannya adalah meminta maaf. Biasanya menjadi jurus sakti.

Apakah ini karena kesadaran atau cara untuk membela diri yang aman?

Kadang maaf hanya omong kosong demi untuk menyelesaikan masalah,  agar terhindar dari hukuman. Maaf, kalau nanti terulang kembali.

Apakah begitu?

Namun, sekarang orang mulai melek hukum. Minta maaf silakan, urusan hukum tetap jalan. Agar maaf bukan sekadar jadi omong kosong. Karena juga harus ikhlas menerima akibatnya.

Seperti yang dialami Roy Suryo. Tokoh yang aktif di media sosial. Yang dianggap atau diduga melakukan penistaan agama. Maaf diterima, siap-siap juga menerima hukuman di depan mata.

Hidup tak lepas dari sebab akibat. Baik atau buruk, ikhlas atau tidak,  tetap harus menerima. Karena semua adalah atas  ulah sendiri. 

Maaf bukan obat penawar atau menyogok akibat yang akan diterima. Namun adalah rasa penyesalan. Tekad untuk tidak mengulangi kesalahan. 

Maaf adalah buah dari pertobatan. Kalau itu melakukan dengan khlas dan setulus hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun