Bukankah  orang yang ketika sudah salah dinasihati masih tetap merasa benar? Ngeyel.
Kenapa  seperti pengalaman sendiri lagi ya?
Apabila hati nurani ibarat lampu yang terang, ketika tertutup debu berlapis-lapis. Apakah sinarnya masih akan terpancar keluar? Tentu tidak, bukan?
Namun, bukan berarti lampu itu sudah padam. Sinarnya masih tetap ada memancar. Hanya tidak tembus keluar.
Sama halnya dengan manusia, walau sejahat apapun benih-benih kebaikannya masih tetap ada. Hanya belum bisa diaplikasikan dalam kehidupan. Kalau oleh debu-debu kotoran batin.Â
Seperti juga celana putih yang dipakai mesti sering-sering dicuci dengan telaten dan teliti. Demikianlah hati ini.
Bayangkan. Bagaimana bila kotoran hati itu sudah berkerak seperti batu?
Jadilah manusia tak berperasaan. Berkepala batu. Rasa-rasanya saya kenal sekali orang itu.Â
@refleksihati, 12 Juli 2022