Menjadi penilai atau bernilai adalah pilihan kehidupan.
Ketika melihat orang lain tidak baik atau melakukan kesalahan.Â
Apakah ada sejenak untuk bercermin dalam renungan?Â
Diri ini akan segera menilai atau mengambil pemelajaran?
Apakah diri ini sudah lebih baik dari dirinya yang melakukan kesalahan?Â
Jangan-jangan diri ini malah lebih buruk atau lebih banyak melakukan keburukan?Â
Apabila diri ini  hidup dalam kebaikan. Apakah pantas untuk memberikan penghakiman?Â
Bukankah lebih layak diri ini mendoakan, agar kesalahan berubah kebaikan?Â
Terlena  dalam kebodohan atau bangun dalam kesadaranÂ
Hidup adalah kesempatan. Apakah diri ini menjadi hanya pandai omong kosong sebagai penilai kesalahan atau bernilai bagi kehidupan?
@refleksihati, 04 Juli 2022Â