Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Para Pengadu

28 Januari 2022   08:26 Diperbarui: 28 Januari 2022   08:29 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Termasuk di blog kita tercinta  ini, Kompasiana, saya pun pernah jadi bahan olok-olokan para pengadu sebagai tukang salin tempel tulisan. 

Mereka saling mengadu gara-gara ada satu paragraf tulisan yang hanya saya beri keterangan penjelasan dari teman. Karena untuk itu saya memang sempat meminta pendapatnya. Ternyata apa yang dijelaskan teman itu diambil dari suatu sumber. 

Sebuah kesalahan memang oleh ketaktelitian saya. Maklum masih penulis baru. Anak bawang. Namun, salah ya salah. Minta maaf dan edit. 

Yang menyakitkan  setelah kejadian itu mereka menganggap semua tulisan saya adalah hasil salin tempel. 

Saya tidak membela diri, hanya meminta mereka membuktikan. Gaya preman saya sampai keluar. Saya tantang kalau mereka bisa membuktikan semua tulisan saya hasil salin tempel akan saya ganti rugi. Ingat, ganti rugi. 

Macam-macam memang gaya orang  mengadu. Ada yang sampai mengadu pada Tuhan. 

Kenapa sudah bekerja keras masih hidup susah? 

Kenapa sudah jadi orang baik masih sering mendapat masalah? 

Kenapa orang lain yang jahat malah hidup enak dan  kaya? 

Seakan-akan hendak protes menyalahkan Tuhan merasa sendiri sudah hidup baik dan benar. Omong kosong saja. 

Yang luar biasa lagi sampai ada yang mengadukan teman atau saudaranya yang dianggap jahat, agar Tuhan segera memberikan hukuman padanya. 

Siapa yang lebih jahat?

@cerminperistiwa, 27 Januari 2022 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun