Misalnya ada yang memberi saran, malah dianggap sok pintar. Padahal diri sendiri yang tidak pintar menanggapi. Artinya diri sendiri yang sok pintar sebenarnya.Â
Dalam hal bingung bukan saja dalam  menulis. Sewaktu memilih pacar pun terjadi. Seperti yang saya alami waktu memilih pacar. Waktu itu bingung memilih Luna Maya atau Yuni Shara.Â
Akibat kelamaan bingung, malah keduluan orang. Tambah bingung akhirnya. Saya yang mau memilih, orang lain yang dapat. Apa tidak bingung?Â
Oleh  sebab itu, ada penulis hebat nan bijak--bukan sengaja kalau namanya saya lupa--pernah memotivasi kalau mau menulis itu jangan bingung. Ada ide apa saja sikat. Eksekusi segera. Mengalir saja, karena sering kali apa yang tak terpikir justru bisa tertuang.Â
Kalau ini ya tidak bingung.Â
Apabila hanya terpaku dalam kebingungan tidak menghasilkan kata-kata, stres yang ada.Â
Ada orang  bilang kalau bingung pegangan. Ini hanya bercandaan. Yang benar, kalau sedang bingung, tenang. Tarik napas dalam-dalam dan buang. Biarkan segala kebingungan terbang. Dada langsung terasa lapang. Biasanya seketika akan lahir ide cemerlang.Â
Setelah itu, pasti lupa dengan bingungnya ke mana.Â
Apabila ada yang bilang menulis tanpa ide, sama saja namanya omong kosong. Ibarat mau keluar rumah tanpa tujuan. Bagaimana ceritanya?Â
Kalau ada yang bertanya, "Mau ke mana?"
"Ke mana saja, suka-suka saya."