Acap kali demi harga diri kita memilih melakukan hal yang sebenarnya tidak harus dilakukan. Atas nama harga diri, tetapi sebenarnya demi keakuan.Â
Seperti yang dikatakan dr. Tompi yang juga seorang penyanyi, "Tidak ada gunanya kita ribut, ini hanya untuk nyenangin ego."
Hal ini dikatakan sampai diulangi di sebuah acara televisi berkenaan dengan perselisihannya  dengan artis lain soal Covid-19.Â
Benar sekali menurut saya, kita ribut, berdebat, atau berkelahi sebenarnya karena demi ego semata. Demi memuaskan dan menyenangkan ego, tetapi dengan percaya mengatakan demi membela harga diri.
Suatu waktu saya pernah mau dipukul seorang rekan kerja di kantor. Akibat tidak terima saya tegur karena ia berlaku tidak sopan pada rekan kerja lain  yang seorang wanita.
Sementara ia berlaku tidak sopan dengan melemparkan segepok uang ke muka rekan kerja ini karena ditegur juga. Memang enak ditegur? Bila ego yang menguasai, amarah akan segera terjadi.Â
Akhirnya ibarat peribahasa menyelam sambil minum air, sudah melempar uang ke muka orang mau memukul saya pula. Hebat, kan?Â
Tentu saya tidak berani melawan dalam kondisinya yang penuh amarah. Dua rekan kerja yang berusaha menghalangi pun sampai kerepotan.Â
Mereka menyuruh lebih baik saya pergi karena melihat kondisi yang sudah tidak kondusif. Ia benar-benar dalam kondisi sangat  marah sampai suaranya seperti mengaum.Â
Segera saya ambil langkah seribu  turun dari kantor dan pergi mencari tempat nongkrong. Kebetulan hari sudah menjelang sore.Â