Apa yang terjadi? Ia lemas dan tak berkutik. Lantas meminta maaf. Merasa malu telah bersikap kasar pada saya.Â
Loh, kenapa tidak mati? Karena yang saya gunakan adalah pedang kata-kata dengan kilatan kebijaksanaan.
Hahaha seperti saya sudah bijaksana saja. Belum bijak memang orangnya, saya hanya menggunakan pedang kebijaksanaan untuk membungkam kesombongannya. Entah menemukan dari mana.Â
Seperti ada kata-kata bahwa kata-kata bisa lebih tajam dari pedang. Seperti yang saya alami, saya memang tidak melayani berkelahi demi membela harga diri, tetapi dengan kata-kata membungkam keegoannya. Buktinya ia meminta maaf.Â
Jangan-jangan ini juga yang senang ego saya?
@cerminperistiwa 24 Juni 2021Â