Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nyepi, Kosong, dan Sang Guru

12 Maret 2021   19:09 Diperbarui: 12 Maret 2021   19:13 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: postwrap/katedrarajawen

Katedrarajawen  _Kala kehidupan dunia terus bergerak tak pernah sepi. Beban dan tekanan sulit menghindari. Semua harus dihadapi. Bila tak pandai menyikapi. Takbijak mencari solusi. Tak sedikit yang depresi.

Ada waktunya untuk merenungi. Sekejap menghindari urusan duniawi. Menyepi hanya sendiri. Kosongkan segala  pikiran hidup ini. Kosongkan segala yang membebani. 

Menyepi di jalan sunyi menyucikan diri. Kotoran-kotoran batin sudah tak terhitung lagi. Apakah harus dibawa mati? 

Di jalan sunyi dalam kesucian jalan terbaik menuju puncak keheningan tak bertepi. Saat indah bermesra dengan sang guru, nurani yang ada di dalam diri. Nikmati agar pikiran cerah kembali. Siap menjalani hidup lebih percaya diri. 

@refleksihati 12 Maret 2021 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun