Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hagia Sophia, Toleransi, Kenyataan di Depan Mata

13 Juli 2020   15:37 Diperbarui: 13 Juli 2020   16:37 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar :Canva /katedrarajawen

Katedrarajawen _

Hagia Sophia. Ada toleransi beragama tak ternilai yang menggugah dunia. Bicara toleransi selalu menggetarkan jiwa ini. Membaca tentang Hagia Sophia yang ada di seberang sana. Hati  begitu tergoda.

Hagia Sophia, Silaturahim Peradaban, Budaya, dan Agama. Hagia Sophia; Dulu, Kini, dan Nanti.  Ada Cinta di Hagia Sophia. Hagia Sophia Kini Menjadi Masjid Lagi.

Diri ini pun teringat akan kenyataan di depan mata. Bahwa mencari toleransi tak perlu jauh ke mana-mana. Sejatinya, toleransi sudah menjadi budaya. Di negeri ini, Indonesia. 

Diri ini menjadi saksi hidup yang nyata. Kaki melangkah ke mana toleransi selalu ada. Bukan lagi hal yang luar biasa. Dalam keseharian sudah terbiasa. 

Berdampingan vihara dan pura. Masjid dan vihara. Tak ada perkara. Di Petamburan markas FPI berada.  Ormas intoleransi katanya. Sepanjang ada gereja-gereja. Tetap terbuka. Tidak ada huru-hara. Damai adanya. 

Itu yang ada tampak oleh mata. Diri ini masih percaya. Bahwa toleransi beragama  tak pernah musnah di negeri tercinta. Hari ini dan nanti selalu ada. Bahwa kita adalah saudara. Hidup dalam satu semesta. Dan memiliki nurani dari sumber yang  sama. 

@refleksihati 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun