Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mabuk Kata

2 Juli 2020   21:10 Diperbarui: 2 Juli 2020   21:12 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar :Canva /katedrarajawen

Demi memertahankan kesalahannya berani debat dan keluar kata-kata kasar. Mabuk, kan? 

Orang yang beragama dengan benar, dijamin tidak akan berkata kasar. Sekalipun ia dihina. Dicaci pun tidak akan membalas. 

Namanya mabuk. Dalam hal apapun itu membahayakan. Jadi, bagi yang masih sadar. Tetaplah berjaga jangan sampai mabuk. 

Ini ada sebuah kisah. Terdapatlah seorang petapa. Sekian tahun sudah melatih diri. Boleh dibilang sudah  memiliki ilmu spiritual cukup tinggi. 

Suatu hari datang iblis untuk menggoda. Ditawari seorang wanita cantik nan mulus. Tidak tergiur. 

Ogah. Haram. Menolak dengan gagah perkasa. Petapa  tidak boleh menyentuh wanita. Harus menjaga susila. Itu pasti. 

Diberi pedang untuk membunuh orang-orang yang telah menghinanya. 

Tetap ogah. Semua orang yang bersalah sudah dimaafkan. Semua sudah dilupakan. Lagi pula, petapa tidak boleh membunuh. Jangankan orang, semutpun tak boleh. 

Terakhir. Diberilah sebotol arak. Karena petapa ini tidak tahu apa itu arak. Dikira minuman ringan. Diminumlah arak itu. Apa yang terjadi? Seketika mabuk dan hilang kesadaran. 

Begitu lihat wanita dengan tubuh aduhai. Langsung sikat. Dilalap sampai tuntas. Tidak pakai pemanasan lagi. 

Saat di antara sadar dan mabuk. Muncul rasa panik dan takut. Tanpa sadar mengambil sebilah pedang di dekatnya. Langsung ditancapkan ke tubuh wanita yang ada di sampingnya. Blesss. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun