Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Presiden Jokowi, Karenamu Aku ke Istana, Kini Izinkan Aku Berdoa

22 Juni 2020   06:48 Diperbarui: 22 Juni 2020   07:08 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: koleksi pribadi

Katedrarajawen _

Presiden Jokowi  Karenamu Aku ke Istana, Kini Ijinkan Aku Berdoa 

Masih teringat dengan jelas walau sudah sekian lama. 12 Desember 2015 aku ke Istana Merdeka. Bermimpi pun tak pernah ada. Tak pernah terduga. Ini  nyata. 

Berjumpa Presiden Jokowi, bertatap muka. Bersalaman pula. Engkau sedemikian sederhana. Tak banyak kata dan gaya. Semua apa adanya. 

Tak terasa. Hari ini, 21 Juni. waktu bahagia. Lima puluh sembilan tahun engkau datang ke dunia. Walau masih ada beban duka. Belum lama ibunda tercinta tiada. Saat negeri masih dalam bencana. Pandemi yang belum reda. 

Sejenak bolehlah bersukacita. Masih ada kesempatan menginjak usia tua. Tulus dalam doa. Panjatkan syukur masih menjadi pemimpin negara. Sebagai tugas yang mulia tak terkira. 

Dalam sisa waktu yang ada. Tekadkan hati untuk terus bekerja. Demi pengabdian semata. Demi kemajuan bangsa. Demi kesejahteraan rakyat semua. Demi keutuhan Nusantara. Demi masa depan generasi muda. 

Semoga Tuhan tetap menjaga. Kuatkan hati dan teguhkan iman dari segala cobaan yang ada. Terus tetap bekerja dalam hujan fitnah dan hina. 

Biarlah semua menjadi asupan menguatkan jiwa. Meningkatkan kinerja. Penambah pahala. Apa yang dilakukan manusia tak bisa menilai seadil-adilnya. Biarlah penghakiman Tuhan yang menentukan pada akhirnya. 

Pak Presiden, buktikan pada kami semua. Engkau memang presiden yang berbeda. Yang membawa perubahan nyata. Yang akan terus bersama kami dalam kondisi apapun juga. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun