Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Rumah Ibadah

29 Juni 2018   21:37 Diperbarui: 29 Juni 2018   22:04 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : kutip kata.com

Aku sudah berpikir sejak semula, rumah ibadah nan megah dan suci tempat Tuhan berada. Sebab aku tahu pula, rumah ibadah itu Rumah Tuhan  namanya.

Jadilah aku berpikir dengan sederhana, bila ingin bertemu Tuhan pergilah ke rumah ibadah. Bila ke sana, berpakaianlah yang rapi dan berperilaku baik, sopan dan ramah. Bak malaikat saja. Senyum sana, sapa sini dengan bersahaja.

Tetapi ketika pulang ke rumah dan dalam kehidupan sehari-hari, aku jadi lupa diri dan berpikiran "Bukan di rumah ini!" Bolehlah berlaku sesuka hati.

Lupa bahwa sesungguhnya kehidupan sehari-hari adalah rumah ibadah universal nan suci. Wujud dari insan beragama adalah berperilaku terbaik dalam kehidupan sehari-hari.

Lupa bahwa Rumah Tuhan adalah setiap jengkal semesta ini. Berperilaku terbaik sesuai perintah agama di manapun berada merupakan ibadah yang sejati.

||Refleksiuntukmenerangidiri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun